Beruntung, aparat kepolisian Polres Bogor Kota sigap melakukan upaya antisipasi, sehingga tawuran bisa diatasi. Bahkan, Kapolres Bogor AKBP Andi Herindra dan Walikota Bogor Bima Arya, terjun langsung dalam mengatasi tawuran pelajar tersebut.
Para siswa yang ditangkap polisi digiring ke Mapolres Bogor Kota. Sebagian remaja dalam kondisi berlumuran darah karena terkena sabetan senjata tajam saat tawuran.
Kapolres Bogor Kota AKBP Andi Herindra mengatakan, para remaja ini awalnya mengaku hendak SOTR (sahur on the road).
”Tapi, bukannya bawa makanan, mereka justru ketahuan membawa senjata tajam,” ujar Kapolres.
Para remaja yang diamankan ini bagian dari operasi cipta kondisi yang merupakan komitmen Polres Bogor Kota serta Muspida Kota Bogor untuk mencegah maraknya aksi tawuran.
“Operasi gabungan TNI-Polri, Pemkot, satpol PP ini menemukan segerombolan remaja yang jumlahnya tak terhitung. Saat kami periksa ditemukan berbagai macam senjata tajam,” tambah Andi.
Andi menjelaskan, ratusan remaja yang sebagian besar berstatus pelajar ditangkap saat melakukan konvoi menggunakan sepeda motor.
Ratusan pelajar itu kemudian diangkut menggunakan 5 truk ke Mapolres Bogor Kota untuk didata dan dibina.
“Proses hukum akan dikenakan bagi mereka yang terbukti bawa senjata tajam atau sebagai penggerak keributan,” tegas Andi
[http://www.pos-metro.com/2016/06/tawuran-pecah-saat-sahur-ratusan.html]