Ini yang sekarang terjadi di berbagai negara, di mana seseorang memeluk dan menerima Islam dengan berbagai jalan, tetapi semua berupa hidayah dari Allah Rabbul Alamin yang diberikan kepada manusia.
Di London, kota kosmopoliatan di jantung Eropa, seorang gadis mendapatkan sebuah pengalaman, di mana suatu hari ia memakai jilbab, kemudian menyebabkan, seorang warga Inggris, yang berusia 21 tahun, memeluk Islam. Ia memulai dengan menggunakan hijab (jilbab), dan banyak membaca tentang Islam dan akhirnya memeluk agama Islam.
Hidup di kota London yang maha sibuk, dan banyaknya berbagai kegiatan, membuatnya menjadi jenuh, dan berbagai peristiwa yang terjadi di Inggris, di mana seringkali komunitas Muslim menjadi sasaran pemberitaaan media,dan dengan negatif, terutama terhadap perempuan yang menggunakan hijab. Kemudian, gadis itu satu menggunakan hijab, dan ia merasa dapat menikkmati dan hatinya menjadi tenang.
"Aku mengambil bagian dalam kegiatan "Hari Hijab Dunia", dan saya mencoba untuk mengenakan jilbab selama satu bulan," kata Jessica Rhodes. "Saya kemudian mulai membaca Al-Quran dan kata-kata dalam Al-Qur'an tampak logis dan jelas, bukan seperti Alkitab di mana mereka cenderung membingungkan", ungkapnya.
Rhodes berasal dari Norwich, dan berada di London, ia di antara sejumlah non-Muslim di seluruh dunia yang mengenakan hijab sebagai bagian dari Hari Hijab Dunia tahunan, beberapa waktu lalu.
Acara ini dimaksudkan untuk membersihkan kesalah pahaman bahwa hijab, seakan model berpakaian, dan menjadi simbol penindasan perempuan dalam Islam. Setelah mengenakan pakaian hijab, Rhodes mengatakan, dia tidak bisa mengingat, bagaimana rasanya pergi tanpa mengenakan jilbab lagi, ujarnya. Sungguh menjadi sangat indah hidupnya di tengah gemuruhnya kehidupan di Barat.
Setelah pengalaman itu, Rhodes mulai membaca lebih banyak tentang Islam untuk mengetahui lebih baik tentang agama Islam. "Saya juga melakukan beberapa penelitian tentang Islam secara keseluruhan dan merasa bahwa itu adalah agama inklusif yang bisa memberi saya jawaban yang saya cari," katanya .
Keputusannya Rhodes untuk masuk Islam, menimbulkan berbagai reaksi yang sangat beragam, dan menimbulkan berbagai kontroversi dikalangan masyarakat dilingkkungannya."Sangat beragama reaksi yang mereka lakukan", kenangnya .
"Orang tua saya tidak senang dan marah, tapi mereka menerima keputusan saya . Mertuaku sangat mendukung ", kata Rhodes .
"Teman-teman saya bercampur antara perasaan sayang dan bingung - beberapa orang merasa bahagia dengan keputusan saya, tetapi yang lain ingin berdebat dengan saya tentang hal itu, dan yang lain meninggalkan dari hidup saya sama sekali", ungkapnya.
Beberapa pembalap Inggris yang muda mengeluh, banyak Muslim yang gagal mengajak kepada keyakinan yang baru, dan membantu mereka lebih tahu tentang Islam.
"Saya memiliki beberapa dukungan, tetapi tidak banyak orang sepertinya ingin mengajak saya kepada keyakinan Islam, " keluh Rhodes. "Selalu saya meminta bantuan kepada mereka", tambanya.
Menurut Rhodes banyak Muslim yang " berpikiran sempit " tentang penafsiran tentang Al-Qur'an. " Ketika saya pergi dan bertanya, kemudian orang mengutip Al Qur'an, dan disampaikan kepada saya, dan tampaknya tidak terbuka untuk interpretasi seorang mualaf tentang Al-Qur'an", kata Rhodes .
"Mereka bisa memperbaiki ini dengan menjadi lebih terbuka terhadap interpretasi lain, karena tidak hanya orang Barat yang bisa berpikiran sempit , sesat dll", ungkapnya.
"Kadang-kadang saya tidak yakin - reaksi dari sebagian besar umat Islam yang telah saya katakan kepada anda, dan membuat saya merasa seperti harus meninggalkan Islam, dan kembali ke paganisme, seperti dalam agama, saya diberi pilihan, tentang bagaimana memilih agama saya, dan tidak ada yang peduli, jika saya melakukan hal-hal dengan cara saya atau dengan cara lain", katanya .
Adapun umat Islam yang ada di tangan Allah. Jika orang di seluruh dunia, dari semua lapisan masyarakat, lebih berpikiran terbuka mungkin kita dapat bergerak maju", kata Rhodes .
"Tapi kalau tidak, kita hanya akan terus berada dalam lumpur kesalahpahaman, kemarahan dan perang sia-sia, seperti yang sekarang terjadi di dunia Barat, di mana terjadi kesalahpahaman terhadap Islam", tambanya. af/hh