Di antara tanda-tanda kiamat yang telah nampak adalah merebaknya perzinaan dan banyak terjadi di tengah-tengah manusia. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan bahwa hal itu termasuk tanda-tanda kiamat.
Telah tetap dalam ash-Shahihain dari Anas radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,
ﺃﺷﺮﺍﻁ ﺍﻟﺴﺎﻋﺔ (ﻓﺬﻛﺮ ﻣﻨﻬﺎ )ﻭﻳﻈﻬﺮ ﺍﻟﺰﻧﺎ ﺇﻥ ﻣﻦ
“Sesungguhnya di antara tanda-tanda kiamat adalah (lalu beliau menyebutkan di antaranya:) dan merebaknya perzinaan’,”
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda: ‘Akan datang kepada manusia beberapa tahun yang penuh dengan tipuan … (lalu beliau melanjutkan haditsnya, didalamnya disebutkan:) dan menyebarnya perbuatan keji (zina)’.” [Mustadrak al Hakim (IV/512)]
Yang lebih dahsyat dari itu adalah menganggap halal perbuatan zina.
Telah tetap dalam ash-Shahih dari Abu Malik al-Asy’ari radhiyallahu ’anhu bahwasanya dia mendengar Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
ﻣﻦ ﺃﻣﺘﻲ ﺃﻗﻮﺍﻡ ﻳﺴﺘﺤﻠﻮﻥ ﺍﻟﺤﺮ ﻭ ﺍﻟﺤﺮﻳﺮ ﻟﻴﻜﻮﻧﻦ
“Akan ada dari umatku beberapa kaum yang menghalalkan zina dan sutera.”
Di akhir zaman setelah tidak ada lagi kaum mukminin, maka yang tersisa adalah seburuk-buruk manusia. Mereka saling melakukan hubungan intim bagaikan keledai, sebagaimana dijelaskan dalam hadits an-Nawwas radhiyallahu ’anhu:
ﻭﻳﺒﻘﻰ ﺷﺮﺍﺭ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻳَﺘَﻬَﺎﺭَﺟُﻮﻥ ﻓﻴﻬﺎ ﺗﻬﺎﺭُﺝ ﺍﻟْﺤُﻤُﺮ ، ﻓﻌﻠﻴﻬﻢ ﺗﻘﻮﻡ ﺍﻟﺴﺎﻋﺔ
“Dan yang tersisa adalah seburuk-buruk manusia, mereka melakukan hubungan intim di dalamnya bagaikan keledai, maka pada merekalah kiamat itu terjadi.” (HR. Muslim)
Diriwayatkan juga dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu, dari Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam, beliau bersabda:
ﺗﻔﻨﻰ ﻫﺬﻩ ﻋﻠﻰ ﻭﺍﻟﺬﻱ ﻧﻔﺴﻲ ﺑﻴﺪﻩ ، ﻻ ، ﺍﻷﻣﺔ ﺣﺘﻰ ﻳﻘﻮﻡ ﺍﻟﺮﺟﻞ : ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﻓﻴﻔﺘﺮﺷﻬﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻄﺮﻳﻖ ﻓﻴﻜﻮﻥ ﺧﻴﺎﺭﻫﻢ ﻳﻮﻣﺌﺬ ﻣﻦ ﻳﻘﻮﻝ ﻟﻮ ﻭﺍﺭﻳﺘﻬﺎ ﺧﻠﻒ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺤﺎﺋﻂ
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak akan hancur umat ini hingga kaum pria mendatangi kaum wanita, lalu dia menggaulinya di jalan. Orang yang paling baik di antara mereka saat itu berkata, ’Seandainya engkau menutupinya di belakang tembok ini’.” [Diriwayatkan oleh Abu Ya’la. Al Haitsami berkata, ’dan perawinya adalah perawi yang ash-Shahih.” Lihat Maj’mauz Zawaa-id (VII/331)]
Al Qurthubi—beliau adalah seorang ulama fikih madzhab Maliki, meninggal di Iskandaria th 656 H—berkata dalam al-Mufhim, mengomentari hadits Anas terdahulu, “Di dalam hadits ini ada sebuah tanda dari tanda- tanda kenabian, karena beliau telah mengabarkan berbagai perkara yang akan terjadi, maka perkara itu pun telah terjadi terutama di masa-masa sekarang ini.” [Fathul Bari (I/179)]
Jika hal ini terjadi pada zaman Imam al-Qurthubi, maka sesungguhnya hal ini lebih nampak lagi di zaman kita sekarang ini, karena besarnya dominasi kebodohan dan tersebarnya kerusakan di tengah-tengah manusia. [bacell] (islampos)