Biasakan Bicara Positif Terhadap Diri Sendiri

ardios | 12:44:00 AM | | Be the first to comment!
Tahukah bahwa orang bisa melakukan 50.000 kali self talk dalam sehari?

Namun sayangnya 80% orang yang melakukan internal dialog selalu mengatakan hal-hal negatif pada dirinya sendiri.

Bahkan tanpa kita sadari, kita selalu memarahi, menyalahkan, mengutuk dan mengatakan hal-hal buruk tentang diri kita.

Nasib kita dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. Karna apa yang kita ucapkan secara terus menerus akan masuk kedalam fikiran baik sadar maupun bawah sadar yang akan berpengaruh pada sikap dan tindakan kita.

Itu berarti bila kita senantiasa menggemakan hal yang buruk terhadap diri sendiri, maka cepat atau lambat kita akan memakan buah dari perkataan kita. Jadi mulailah cek diri kita sendiri.

Jika hari-hari ini kita merasakan suatu kehidupan yang tidak sehat, tidak bahagia, jauh dari keberhasilan, mungkin tanpa sadar kita sudah berkata-kata tentang hal yang negatif pada diri kita.

Kita berkata," hidupku memang tidak pernah berjalan baik. Kesehatanku selalu buruk. Karirku tidak akan bisa berkembang meskipun aku sudah berusaha keras. Saya tidak akan dapat maju seperti yang lain karna saya memang tidak mempunyai kemampuan seperti kebanyakan orang."

Bila kita terus menerus mengucapkan kata-kata demikian, bahkan ditambah lagi dengan menganggap diri kecil, tidak berguna, tidak bisa berbuat apa-apa. Maka jadilah kita seperti apa yang kita katakan.

Marilah ubah kebiasaan yg tidak menguntungkan tersebut.

Sebaliknya, mulailah memperbaiki diri sendiri, katakan,"Aku InsyaAllah pasti bisa, aku sudah sehat kuat, setiap hari aku selalu mendapat Anugerah hidup sehingga bisa berbagi dengan orang lain. Karierku makin hari makin berkembang karena Tuhan menyertainya." dan lain-lain
Percayalah, kata-kata positif kita ditambah lagi dengan pikiran yg positif, serta tindakan positif akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa dalam hidup kita.

Semoga bermanfaat




Kisah Si Penebang Pohon

ardios | 2:49:00 AM | | Be the first to comment!
Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondisi kerja yang bakal diterima sangat baik, sehingga si calon penebang pohon itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin.

Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerja yang harus diselesaikan dengan target waktu yang telah ditentukan kepada si penebang pohon.

Hari pertama bekerja, dia berhasil merobohkan 8 batang pohon. Sore hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan memberikan pujian dengan tulus, “Hasil kerjamu sungguh luar biasa! Saya sangat kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu. Belum pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu”.

Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari si penebang bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 7 batang pohon. Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin bertambahnya hari, semakin sedikit pohon yang berhasil dirobohkan. “Sepertinya aku telah kehilangan kemampuan dan kekuatanku, bagaimana aku dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjaku kepada majikan?” pikir penebang pohon merasa malu dan putus asa. Dengan kepala tertunduk dia menghadap ke sang majikan, meminta maaf atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tidak mengerti apa yang telah terjadi.

Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, “Kapan terakhir kamu mengasah kapak?”
“Mengasah kapak? Saya tidak punya waktu untuk itu, saya sangat sibuk setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore dengan sekuat tenaga”. Kata si penebang.

“Nah, disinilah masalahnya. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan kapak baru dan terasah, maka kamu bisa menebang pohon dengan hasil luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama, menggunakan kapak yang sama tetapi tidak diasah, kamu tahu sendiri, hasilnya semakin menurun. Maka, sesibuk apapun, kamu harus meluangkan waktu untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal.

Sekarang mulailah mengasah kapakmu dan segera kembali bekerja!” perintah sang majikan. Sambil mengangguk-anggukan kepala dan mengucap terimakasih, si penebang berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai mengasah kapak.

Sama seperti si penebang pohon, kita pun setiap hari, dari pagi hingga malam hari, seolah terjebak dalam rutinitas terpola. Sibuk, sibuk dan sibuk, sehingga seringkali melupakan sisi lain yang sama pentingnya, yaitu istirahat sejenak mengasah dan mengisi hal-hal baru untuk menambah pengetahuan, wawasan dan spiritual. Jika kita mampu mengatur ritme kegiatan seperti ini, pasti kehidupan kita akan menjadi dinamis, berwawasan dan selalu baru !

Penulis : Andrie Wongso




Alhamdulillah, Kapolda Bali Irjen Pol Benny Mokalu Masuk Islam

ardios | 6:00:00 AM | | | Be the first to comment!
Kabar menggembirakan datang dari lingkungan Kepolisian Daerah Bali. Irjen Pol Albertus Julius Benny Mokalu, yang kini menjabat sebagai Kapolda Bali, bersyahadat memeluk Islam, Jumat (7/11/14) lalu.

Proses pengislaman berlangsung di kediamannya di Denpasar, Bali, dibimbing seorang ulama asal Bengkulu, Habib Abdurrahman.

Jenderal polisi berbintang dua itu memeluk Islam disaksikan sejumlah tokoh dan sejumlah pejabat teras Polda Bali.

“Ini soal keyakinan dan pilihan hati. Ini masalah yang sangat pribadi,” kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Hery Wiyanto dikutip dari Republika Online, Ahad (9/11/12).

Hery menjelaskan, Benny Mokalu, lahir di Kupang, NTT, 22 Juli 1959. Sebelum menjabat sebagai Kapolda Bali 16 September 2013, Benny menjabat sebagai Kapolda Bengkulu.

Salah seorang penasihat MUI Bali, Roichan Muchlis mengatakan, juga mendengar peristiwa berislamnya Benny Mokalu. Menurut dia, peristiwa seseorang masuk Islam, dalam keyakinan agama Islam dipandang sebagai hidayah dari Allah dan dalam hal itu, hanya sedikit peran yang bersangkutan.

Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Irjen Pol Benny Mokalu terkait keislamannya. (ROL/sbb/dakwatuna)

Sumber: dakwatuna




Jangan Biarkan Orang Lain Merebut Mimpi Anda

ardios | 4:58:00 AM | | | Be the first to comment!
Suatu hari, Langit begitu Indah & Cerah, Awal dari Musim Semi yang membahagiakan..

Di bawah Pohon CERI, Tampak seekor Siput Kecil merayap ke atas perlahan.. Sementara itu, beberapa saat kemudian, muncul seekor Lalat yang terbang kesana kemari dengan ceria sambil memperhatikan si Siput..

Melihat si Siput merayap perlahan, Sang Lalat berkata : "Hai, Siput, kamu hendak kemana?" Dengan tenang, sambil terus merayap, Si Siput kecil menjawab : "Mau makan Buah CERI"

"Ha ha ha, Siput Bodoh.. Mana ada Buah CERI? Aku dari atas sana, Buah CERInya nggak ada" Lalat menertawakan perilaku si Siput Kecil.. Kata si Siput Kecil : "Aku nggak peduli, Saat aku tiba di atas, Pohon CERInya pasti sudah berbuah"

Terkadang bentuk nyata Tujuan Hidup tidak tampak Jelas.. Namun, mereka yang SUKSES adalah mereka yang Bisa menembus waktu, Melihat ke depan & tetap Teguh, Gigih Bergerak untuk mencapai Impiannya..

Orang lain mungkin tidak melihatnya, Bahkan mungkin mencemooh, karena mereka tidak mengerti.. Orang lain akan berusaha menjatuhkan semangat Anda..

Namun pada saat Anda mencapai impian Anda, Pada saat Anda memperoleh Buah CERI yang Anda inginkan, Barulah mereka mengerti bahwa Impian Anda bukanlah Khayalan semata..

Karena itu, Jangan biarkan orang lain merebut mimpi Anda sebelum terwujud.. Beranilah Bermimpi & Tetaplah TEGUH Bergerak untuk meraih mimpi tersebut.




Jadilah Seperti Lebah, Jangan Jadi Seperti Lalat

ardios | 1:42:00 AM | | | Be the first to comment!
Jadilah seperti LEBAH, jangan jɑϑi seperti LALAT, Kenapa???

Karena lebah cepat menemukan bunga, sedangkan lalat cepat menemukan kotoran?

Karena naluri lebah hanya untuk menemukan bunga makanya lebah kaya akan madu yang bermanfaat bagi banyak orang, sedangkan naluri lalat hanya untuk menemukan kotoran sehingga lalat kaya kuman penyakit yang membuat penderitaan bagi banyak orang.

Lihatlah, tipe orang seperti lalat ini biasanya tidak tertarik pada hal² yang baik, sedangkan bila ada hal² yg buruk, menyakitkan, gosip, bohong, permusuhan, mereka menjadi begitu bersemangat untuk menyebarkannya, mereka orang² yang mudah diprovokasi tanpa pikir panjang langsung bereaksi.

Sedangkan tipe orang seperti lebah ini tidak tertarik dan tak mau merespon akan hal² yang berbau negatif, menyakiti, isu yang tak jelas, semua hal yang berbau kejahatan.

Apa yg dilihat akan menghasilkan apa yang dipikirkan, dan apa yang dipikirkan akan menghasilkan apa yang diperoleh. Hidup ini sangat tergantung dengan hati dan pikiran. Jika hati dan pikiran selalu negatif maka apa saja yang dilihat akan selalu negatif, dan hasilnya adalah penderitaan, sakit hati, kecewa, iri hati, sirik.

Ingin bahagia? Mulailah dengan hati dan pikiran yang selalu positif, maka apa saja yang dilihat akan selalu positif, dan hasilnya adalah kebahagiaan. Pilihan ada ditangan kita, mau jadi seperti LEBAH atau seperti LALAT...




Bergeraklah Jika Tidak Ingin Cepat Mati

ardios | 7:56:00 PM | | | Be the first to comment!
Suatu ketika para nelayang Jepang mencari ikan di tengah lautan luas. Lautan tersebut cukup jauh dari daratan. Mereka menangkap ikan – ikan salmon untuk dibawa ke daratan. Orang – orang jepang tentu menginginkan ikan yang segar, tapi ikan yang dibawa para nelayan tersebut telah mati ketika sampai di daratan sehingga tidak segar lagi. Lalu nelayan – nelayan itu berpikir bagaimana caranya agar ikan – ikan itu tidak mati ketika sampai di daratan.

“Ah. . . mungkin kita harus letakkan di bak yang berisi air dalam kapal kita.” Pikir mereka.

Hal itu pun dicoba, tapi tetap saja ikan – ikan salmon itu tetap mati ketika sampai di daratan akibat perjalanan yang memakan waktu yang lama ini.

“Bagaimana kalau diberi es?.”

Di dalam bak air tersebut diberi es, namun tetap saja ikan salmon itu mati dan tak segar lagi.

Akhirnya muncullah sebuah ide yang kedengarannnya tak masuk akal dari salah seorang nelayan. Ide tersebut pun sebenarnya hanya iseng – iseng saja untuk dicoba. Nelayan itu mencoba untuk memasukkan anak ikan hiu kecil ke dalam bak air yang berisi ikan – ikan salmon hasil tangkapan mereka. Dan hasilnya cukup mengejutkan. Ternyata ikan – ikan salmon itu tetap hidup setelah melalui perjalanan panjang menuju daratan.

Sebenarnya apa yang membuat ikan – ikan salmon itu bertahan hidup. Ternyata di dalam bak itu ikan – ikan salmon tersebut dikejar – kejar oleh si anak ikan hiu. Mereka terus dikejar – kejar tanpa henti. Untuk bertahan hidup tentu ikan – ikan salmon itu berenang dengan gesit untuk menghindari dari anak ikan hiu tersebut. Mereka sekuat tenaga berjuang untuk mempertahankan hidup mereka sampai akhirnya ketika sampai di daratan mereka masih bisa bertahan hidup.

Itulah yang membuat mereka bisa bertahan hidup. Harapan dan terus bergerak, itu yang mereka lakukan. Bayangkan jika kita hidup tanpa memiliki harapan dan hanya merenung meratapi takdir apalagi yang kita tunggu selain mati, dan orang yang hidup tanpa harapan tak ubahnya seperti mayat hidup. Maka dari itu berharaplah, bergeraklah, berkaryalah untuk hidup ini. “Agar engkau hidup dan tetap hidup untuk memberikan hidup untuk hidup”.

Sumber : banguninspirasi




Dahsyatnya Do'a Orang Mu'min

ardios | 5:46:00 PM | | | Be the first to comment!
Kisah nyata ini terjadi di Pakistan.

Seorang Dokter Ahli Bedah terkenal (Dr. Ishan) tergesa-gesa  menuju airport. Beliau berencana akan menghadiri Seminar Dunia dalam bidang kedokteran, yang akan membahas penemuan terbesarnya di bidang kedokteran.

Setelah perjalanan pesawat sekitar 1 jam, tiba-tiba diumumkan bahwa pesawat mengalami
gangguan dan harus mendarat di airport terdekat.

Beliau mendatangi ruangan penerangan dan berkata: Saya ini dokter special, tiap menit nyawa manusia bergantung ke saya, dan sekarang kalian meminta saya menunggu pesawat diperbaiki dalam 16 jam?"

Pegawai menjawab: "Wahai dokter, jika anda terburu-buru anda bisa menyewa mobil, tujuanmanda tidak jauh lagi dari sini, kira-kira dengan mobil 3 jam tiba".

Dr. Ishan setuju dengan usul pegawai tersebut dan menyewa mobil. Baru berjalan 5 menit, tiba-tiba cuaca mendung, disusul dengan hujan besar disertai petir yang mengakibatkan jarak pandang sangat pendek. Setelah berlalu hampir 2 jam, mereka tersadar mereka tersesat dan terasa kelelahan.

Terlihat sebuah rumah kecil tidak jauh dari hadapannya, dihampirilah rumah tersebut dan mengetuk pintunya.

Terdengar suara seorang wanita tua: "Silahkan masuk, siapa ya?"

Terbukalah pintunya. Dia masuk dan meminta kepada ibu tersebut untuk istirahat duduk dan mau meminjam telponnya.

Ibu itu tersenyum dan berkata: "Telpon apa Nak? Apa anda tidak sadar ada dimana? Disini tidak ada listrik, apalagi telepon. Namun demikian, masuklah silahkan duduk saja dulu istirahat, sebentar saya buatkan teh dan sedikit makanan utk menyegarkan dan mengembalikan kekuatan anda."

Dr. Ishan mengucapkan terima kasih kepada ibu itu, lalu memakan hidangan. Sementara ibu itu sholat dan berdoa serta perlahan-lahan mendekati seorang anak kecil yang terbaring tak bergerak diatas kasur disisi ibu tersebut, dan dia terlihat gelisah diantara tiap sholat. Ibu tersebut melanjutkan sholatnya dengan do'a yang panjang.

Dokter mendatanginya dan berkata, "Demi Allah, anda telah membuat saya kagum dengan keramahan anda dan kemuliaan akhlak anda, semoga Allah menjawab do'a-do'a anda".

Berkata ibu itu: "Nak, anda ini adalah ibnu sabil yang sudah diwasiatkan Allah untuk dibantu. Sedangkan do'a-do'a saya sudah dijawab Allah semuanya, kecuali satu".

Bertanya Dr. Ishan: "Apa itu do'anya?"

Ibu itu berkata: "Anak ini adalah cucu saya, dia yatim piatu. Dia menderita sakit yang tidak bisa disembuhkan oleh dokter-dokter yang ada disini. Mereka berkata kepada saya ada seorang dokter ahli bedah yang akan mampu menyembuhkannya; katanya namanya Dr. Ishan, akan tetapi dia tinggal jauh dari sini, yang tidak memungkinkan saya membawa anak ini ke sana, dan saya khawatir terjadi apa-apa di jalan. Makanya saya berdo'a kepada Allah agar memudahkannya.

Menangislah Dr. Ishan dan berkata sambil terisak: "Allahu Akbar, Laa haula wala quwwata illa billah. Demi Allah, sungguh do'a ibu telah membuat pesawat rusak dan harus diperbaiki lama serta membuat hujan petir dan menyesatkan kami, Hanya untuk mengantarkan saya ke ibu secara cepat dan tepat. Saya-lah Dr. Ishan Bu, sungguh Allah swt telah menciptakan sebab seperti ini kepada hambaNya yang mumin dengan do'a. Ini adalah perintah Allah kepada saya untuk mengobati anak ini"

Sungguh kisah ini mengajarkan kepada kita supaya kita tidak berhenti berdo'a...