Syarifudin Khalifa, Bocah Yang Mengislamkan Ribuan Orang

ardios | 11:28:00 PM | | Be the first to comment!
Sharifuddin Khalifa boleh dibilang anak ajaib. Anak yang terlahir di Tanzania, Afrika Timur pada Desember 1993 itu berasal dari keluarga Katholik. Namun, pada usia 1,5 tahun, Khalifa sudah hafal 30 juz Alquran dan shalat lima kali sehari.

Subhanallah, ia mampu menghafal Al-Qur'an tanpa ada orang yang mengajarinya. Awalnya, kedua orangtua Khalifa mengira anaknya dikuasai setan.

Namun, tetangganya yang Muslim memahami apa yang diucapkan anak ajaib itu. Akhirnya, kedua orangtuanya menyadari bahwa putranya adalah tanda kebesaran Sang Khalik. Kedua orangtuanya pun memeluk Islam.

Meski berbahasa ibu Swahili, Khalifa mampu berbicara dan berpidato dalam bahasa Arab, Inggris, Prancis, dan Italia tanpa belajar. Pada usia empat hingga lima tahun, ia sudah berkeliling Afrika dan Eropa untuk berceramah dan mengajar.

Berkat dakwaahnya, ribuan orang memeluk Islam. Di Kenya, Afrika sebanyak 1.000 orang berduyun-duyun bersyahadat setelah mendengar ceramahnya.

Sumber : http://hujuraat.blogspot.com/2013/01/syarifuin-khalifa-bocah-yang.html

Lihat videonya disini : http://www.youtube.com/watch?v=OuGQQZAmmxA




Model Muslimah Life Style Versus ‘Ketelanjangan’ Life Style

ardios | 11:09:00 PM | | Be the first to comment!
Kini semarak Majalah muslimah di Turki untuk membantu wanita Muslim mengikuti gaya fashion terbaru sekaligus menjaga ajaran Islam mereka semakin bersinar.

“Cosmopolitan, Elle, Vogue, Marie Claire, itu semua berbicara tentang seks dan bagaimana caranya wanita bertelanjang,” kata Ibrahim Burak Birer, 31 tahun , ia  memulai penerbitan majalah fashion Muslimah tersebut , berbicara kepada  majalah Daily Mail.
Ia kecewa dengan banyaknya gambar bugil di majalah fashion yang beredar di negeri muslim, Birer memutuskan untuk membuat sebuah majalah tandingan dan siap bertarung dengan konsep sekuler yang menghubungkan model  fashion dengan ‘ketelanjangan’.

Dengan temannya, Mehmet Volkan Atay, 32 tahun, mereka  menciptakan majalah Muslimah ‘Ala’ , sebuah majalah  fashion Muslimah. Nama majalah, yang berasal dari era kekhalifahan Ottoman, yang berarti “yang paling indah  dari yang indah.”

Majalah mode ini digambarkan oleh majalah Jerman Radikal kanan sebagai “Vogue yang Berjilbab”.

Hijab,  pakaian muslimah wajib dalam Islam, selalu menjadi isu yang sangat krusial di Turki modern, di tengah tekanan oposisi elit sekuler, termasuk jenderal, hakim dan rektor universitas.

Jilbab masih dilarang di gedung-gedung publik, universitas, sekolah dan gedung-gedung pemerintah di Turki setelah kudeta militer tahun 1980.

Pernah pada tahun 2007, Emine Erdogan, istri Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan, telah dilarang memasuki sebuah rumah sakit militer karena ia  menolak untuk melepas jilbabnya.

Ahamdulillah pada bulan September 2010, Dewan Pendidikan Tinggi memerintahkan Universitas Istanbul, salah satu universitas terbesar, untuk mengakhiri larangan jilbab. Aturan baru ini merembet ke hampir semua universitas di Turki.

Untuk Birer, majalah ini membantu wanita Muslim mengambil pakaian yang syar’I dan modis sambil meningkatkan iman mereka.

“Kami tidak memiliki pengalaman dengan majalah sebelum itu. Kita mencoba saja memasarkan konsep ini, “kata Atay kepada  SpiegelOnline.

Dengan baru hanya 6 ediisi,  majalah ini telah begitu sukses dan sirkulasi oplah meningkat beberapa kali.

Saat ini, kami memiliki sirkulasi 30.000 eksemplar  , dan sekitar 5.000 eksemplar dikirim ke luar negeri.

“Bila ada keyakinan iman, secara otomatis akan ada gaya hidup Muslim,” jelas Atay.

Dalam suasana perubahan di Turki menuju Islami, maka pemakaian jilbab pun semakin banyak , majalah fashion untuk wanita berkerudung menjadi model yang digemari masyarakat Turki.

“Kami tidak percaya bahwa perempuan muslimah harus mengasingkan diri,” kata Atay. “Bahkan wanita bercadar pun memiliki hak untuk berbusana indah.” Tutupnya. (OI.net/Dz)




10 Golongan Yang Tidak Masuk Surga

ardios | 2:51:00 PM | | | Be the first to comment!
Ibnu Abas r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, “Ada sepuluh golongan dari umatku yang tidak akan masuk surga, kecuali bagi yang bertobat. Mereka itu adalah al-qalla’, al-jayyuf, al-qattat, ad-daibub, ad-dayyus, shahibul arthabah, shahibul qubah, al-’utul, az-zanim, dan al-’aq li walidaih.

Selanjutnya Rasulullah saw. ditanya, “Ya Rasulullah, siapakah al-qalla’ itu?” Beliau menjawab, “Orang yang suka mondar-mandir kepada penguasa untuk memberikan laporan batil dan palsu.”

Rasulullah saw. ditanya, “Siapakah al-jayyuf itu?” Beliau menjawab, “Orang yang suka menggali kuburan untuk mencuri kain kafan dan sebagainya.”

Beliau ditanya lagi, “Siapakah al-qattat itu?” Beliau menjawab, “Orang yang suka mengadu domba.”

Beliau ditanya, “Siapakah ad-daibub itu?” Beliau menjawab, “Germo.”

Rasulullah saw. ditanya, “Siapakah ad-dayyus itu?” Beliau menjawab, “Dayyus adalah laki-laki yang tidak punya rasa cemburu terhadap istrinya, anak perempuannya, dan saudara perempuannya.”

Rasulullah saw. ditanya lagi, “Siapakah shahibul arthabah itu?” Beliau menjawab, “Penabuh gendang besar.”

Rasulullah saw. ditanya, “Siapakah shahibul qubah itu?” Beliau menjawab, “Penabuh gendang kecil.”

Rasulullah saw. ditanya, “Siapakah al-’utul itu?” Beliau menjawab, “Orang yang tidak mau memaafkan kesalahan orang lain yang meminta maaf atas dosa yang dilakukannya, dan tidak mau menerima alasan orang lain.”

Rasulullah saw. ditanya, “Siapakah az-zanim itu?” Beliau menjawab, “Orang yang dilahirkan dari hasil perzinaan yang suka duduk-duduk di tepi jalan guna menggunjing orang lain. Adapun al-’aq, kalian sudah tahu semua maksudnya (yakni orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya).”

Mu’adz bertanya kepada Rasulullah saw, “Wahai Rasulullah, bagaimana pandangan engkau tentang ayat ini: yauma yunfakhu fiish-shuuri fata’tuuna afwaajaa, yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala, lalu kalian datang berkelompok-kelompok?” (An-Naba’: 18)

“Wahai Mu’adz, engkau bertanya tentang sesuatu yang besar,” jawab Rasulullah saw. Kedua mata beliau yang mulia pun mencucurkan air mata. Beliau melanjutkan sabdanya.

“Ada sepuluh golongan dari umatku yang akan dikumpulkan pada Hari Kiamat nanti dalam keadaan yang berbeda-beda. Allah memisahkan mereka dari jama’ah kaum muslimin dan akan menampakkan bentuk rupa mereka (sesuai dengan amaliyahnya di dunia). Di antara mereka ada yang berwujud kera; ada yang berwujud babi; ada yang berjalan berjungkir-balik dengan muka terseret-seret; ada yang buta kedua matanya, ada yang tuli, bisu, lagi tidak tahu apa-apa; ada yang memamah lidahnya sendiri yang menjulur sampai ke dada dan mengalir nanah dari mulutnya sehingga jama’ah kaum muslimin merasa amat jijik terhadapnya; ada yang tangan dan kakinya dalam keadaan terpotong; ada yang disalib di atas batangan besi panas; ada yang aroma tubuhnya lebih busuk daripada bangkai; dan ada yang berselimutkan kain yang dicelup aspal mendidih.”

“Mereka yang berwajah kera adalah orang-orang yang ketika di dunia suka mengadu domba di antara manusia. Yang berwujud babi adalah mereka yang ketika di dunia gemar memakan barang haram dan bekerja dengan cara yang haram, seperti cukai dan uang suap.”

“Yang berjalan jungkir-balik adalah mereka yang ketika di dunia gemar memakan riba. Yang buta adalah orang-orang yang ketika di dunia suka berbuat zhalim dalam memutuskan hukum. Yang tuli dan bisu adalah orang-orang yang ketika di dunia suka ujub (menyombongkan diri) dengan amalnya.”

“Yang memamah lidahnya adalah ulama dan pemberi fatwa yang ucapannya bertolak-belakang dengan amal perbuatannya. Yang terpotong tangan dan kakinya adalah orang-orang yang ketika di dunia suka menyakiti tetangganya.”

“Yang disalib di batangan besi panas adalah orang yang suka mengadukan orang lain kepada penguasa dengan pengaduan batil dan palsu. Yang tubuhnya berbau busuk melebihi bangkai adalah orang yang suka bersenang-senang dengan menuruti semua syahwat dan kemauan mereka tanpa mau menunaikan hak Allah yang ada pada harta mereka.”

“Adapun orang yang berselimutkan kain yang dicelup aspal mendidih adalah orang yang suka takabur dan membanggakan diri.” (HR. Qurthubi)

Saudaraku, adakah kita di antara 10 daftar yang dipaparkan Rasulullah saw. di atas? Bertobatlah, agar selamat! (Dakwatuna)




Rahasia Dua Laut Yang Berdampingan Namun Berbeda Rasa

ardios | 2:41:00 PM | | | Be the first to comment!
Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)

Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton acara TV `Discovery Chanel’ pasti kenal Mr. Jacques Yves Costeau, ia seorang ahli Oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke berbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat film dokumenter tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton oleh seluruh dunia.

Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya karena tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang asin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.

Fenomena ganjil itu membuat pusing Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari tahu penyebab terpisahnya air tawar dari air asin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berpikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam.

Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.

Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan (surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez.

Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laayabghiyaan…” Artinya: “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.

Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diartikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air asin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” Artinya “Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera.

Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahwa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.

Subhanallah… Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al`Azhim.

Rasulullah s.a.w. bersabda:

“Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.”

Berikut ini adalah saat Kapten Cousteau menceritakan peristiwa yang telah menyebabkan dia menjadi seorang Muslim :

“In 1962 German scientists said that the waters of the Red Sea and the Indian Ocean did not mix with each other in the Strait of Bab-ul-Mandab where the Aden Bay and the Red Sea join. So we began to examine whether the waters of the Atlantic Ocean and the Mediterranean mixed with each other. First we analyzed the water in the Mediterranean to find out its natural salinity and density, and the life it contained. We repeated the same procedure in the Atlantic Ocean. The two masses of water had been meeting each other in the Gibraltar for thousands of years. Accordingly, the two masses of water must have been mixing with each other and they must have been sharing identical, or, at least, similar properties in salinity and density. On the contrary, even at places where the two seas were closest to each other, each mass of water preserved its properties. In other words, at the point where the two seas met, a curtain of water prevented the waters belonging to the two seas from mixing. When I told Professor Maurice Bucaille about this phenomenon, he said that it was no surprise and that it was written clearly in Islam’s Holy Book, the Qur’an al-karim. Indeed, this fact was defined in a plain language in the Qur’an al-karim. When I knew this, I believed in the fact that the Qur’an al-karim was the ‘Word of Allah’. I choseIslam, the true religion. The spiritual potency inherent in the Islamic religion gave me the strength to endure the pain I had been suffering for the loss of my son.”

Dan terjemahannya sebagai berikut :

“Pada tahun 1962 ilmuwan Jerman mengatakan bahwa air Laut Merah dan Samudera Hindia tidak menyatu satu dengan yang lain di Selat dari Bab-ul-Mandab di tempat Teluk Aden dan Laut Merah bertemu. Jadi kami memulai untuk memeriksa apakah air dari Samudra Atlantik dan Mediterania bertemu satu sama lainnya.

Pertama kita menganalisis air di Mediterania untuk mengetahui habitat, salinitas dan densitas, dan apa yang hidup di dalamnya. Kami mengulangi prosedur yang sama pada Samudera Atlantik. Dua jenis air telah bertemu masing-masing lain dalam Gibraltar selama ribuan tahun. Dengan demikian dua jenis air pasti telah bercampur dengan satu sama lainnya dan mereka pasti sudah berbagi identik, atau, paling tidak, sama salinitas dan densitasnya.

Sebaliknya, bahkan di tempat di mana ada dua laut yang paling dekat dengan satu sama lain, setiap jenis air bahkan seperti dibiarkan terpisah. Dengan kata lain, pada titik di mana dua lautan bertemu, ada sebuah tirai air yang mencegah air masuk ke dalam dua laut dari pencampuran.

Ketika saya memberitahu Profesor Maurice Bucaille tentang fenomena ini, ia mengatakan bahwa tidak terkejut dan bahwa itu ditulis dengan jelas dalam Kitab Suci Islam, Al-Qur’an al-karim. Memang, fakta ini didefinisikan jelas dalam bahasa dalam Al-Qur’an al-karim. Ketika aku mengetahuinya, saya percaya fakta bahwa Al-Qur’an al-karim adalah ‘Firman Allah’.

Saya memilih Islam, agama yang benar. Potensi spiritual yang melekat dalam Agama Islam memberi saya kekuatan untuk menahan rasa sakit atas penderitaan karena kehilangan anakku.”

Perihal ke-Islaman beliau, kini diperdebatkan setelah munculnya surat dari wakil Keuskupan Katolik Roma di Perancis yang menyatakan beliau tidak jadi pindah agama menjadi Islam dan dimakamkan secara Katolik Roma. Namun begitu, saya yakin setelah pengakuan beliau dengan saksi Professor Maurice Bucaille, jati dirinya sebagai Muslim tak akan tergoyahkan setelah beliau melihat sendiri bagaimana Allah membuat suatu keajaiban dari dua buah laut yang bertemu. Yaitu dunia lautan yang sangat beliau cintai sejak kecil. (kisahislami)

Wallahu a’lam




Mengapa Cincin Pernikahan Berada Di Jari Manis?

ardios | 7:17:00 AM | | | Be the first to comment!
Ini bukan mitos tapi keajaiban, coba ikuti langkah-langkah berikut :

1. Gabungkan ke dua telapak tangan kita, kemudian jari tengah ditekuk ke dalam.

2. Kemudian, 4 jari yang lain pertemukan ujungnya.

3. Permainan dimulai.
5 pasang jari tetapi akan ada hanya 1 pasang yang tidak terpisahkan.

4. Cobalah membuka IBU JARI kita.
Ibu jari mewakili ORANG TUA.
Ibu jari bisa dibuka karena semua manusia mengalami sakit dan mati.
Dengan demikian orang tua kita akan meninggalkan kita suatu hari nanti.

5. Tutup kembali ibu jari kita.
Kemudian buka jari TELUNJUK kita.
Jari telunjuk mewakili KAKAK & ADIK.
Mereka memiliki keluarga sendiri, sehingga mereka juga akan meninggalkan kita.

6. Sekarang tutup kembali jari telunjuk kita.
Lalu buka jari KELINGKING.
Jari kelingking ini mewakili ANAK aNAK.
Cepat atau lambat anak-anak juga akan meninggalkan kita.

7. Selanjutnya, tutup jari kelingking kita.
Dan cobalah buka JARI MANIS kita, tempat dimana kita menaruh cincin pernikahan kita.
Pasti kita akan heran karena jari tersebut tidak akan bisa dibuka

Mengapa ?
Karena jari manis mewakili SUAMI ISTRI.
Selama hidup, kita dan pasangan kita akan melekat satu sama lain.

~Oleh Karena itu Selama Masih Ada Waktu, Jangan Sia-Siakan dan Jangan Sakiti Pasangan Kita. Berusahalah Untuk Membahagiakan Pasangan Kita, Baik dalam Suka Maupun Duka~




Kisah Seseorang Yang Mengolok-Ngolok Malaikat Maut

ardios | 7:11:00 AM | | Be the first to comment!
Kisah ini diceritakan oleh seorang ustadzah : ..

Hari itu aku pergi ke sebuah klinik. Setelah mengambil nomor antrian, aku pun duduk menunggu giliranku. Sekonyong-konyong masuklah seorang gadis cantik. Sayang sekali, dia tidak mengenakan jilbab. Sebaliknya, berdandan menor. Gadis itu pun mengambil nomor, lalu duduk tidak jauh dariku.

Entah mengapa, ada sebuah dorongan dalam diriku untuk menyampaikan sekedar sebuah nasehat kepadanya. Akhirnya setelah cukup lama diliputi kebimbangan, aku pun menasehatinya dengan selembut mungkin. Aku jelaskan kepadanya perintah Allah yang telah dilanggarnya. Namun reaksinya benar-benar tak kuduga. la membentakku dengan suara keras.

Ia marah karena -menurutnya- aku terlalu ikut campur dengan apa yang ia kenakan.

“Aku bebas melakukan dan mengenakan apa yang aku mau!!” ujarnya.

Akhirnya, aku pun kembali ke tempat dudukku. Namun dorongan dan bisikan itu kembali mengusik hatiku: “Mengapa aku tidak menyampaikan soal kematian -sang penghancur segala kenikmatan- kepadanya?”

Aku pun memberanikan diri kembali mendekatinya. Dengan sesungging senyum aku memintanya untuk menjawab satu pertanyaan saja dariku.

“Silahkan,” ujarnya.

“Jika saja saat ini Sang Malaikat pencabut nyawa mendatangimu, apa yang akan engkau katakan padanya?” tanyaku.

Ia pun menjawab -duhai, andai saja ia tidak menjawabnya- dengan penuh cemooh: “Aku akan mengatakan kepadanya: ‘Hush .. hush!”

Jawaban itu seperti petir menyambarku. Namun beruntunglah nomor antrianku muncul di layar. Dan aku pun masuk menemui sang dokter dengan hati yang dipenuhi keterkejutan. Bagaimana mungkin seorang manusia bisa sedemikian sombong dengan mengucapkan kata-kata seperti itu?

Setelah menjalani semua pemeriksaan, aku pun keluar dari ruang dokter. Di luar sang, aku dikejutkan dengan kerumunan pasien dan perawat yang silih berganti mengucapkan: ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un‘.

Saat aku mendekat, betapa terkejutnya aku. Apa yang kulihat? Yang kulihat adalah gadis itu. Ia terkulai dan tergeletak di situ dalam keadaan tidak bernyawa lagi. Rupanya hari itu adalah hari terakhirnya.

Dan semua bisikan-bisikan yang memenuhi hatiku tadi tidak lain adalah untuk memberinya kesempatan. Yah, Allah masih memberinya kesempatan untuk -setidaknya- meniatkan taubatnya. Tapi sayang sekali, ia tidak menggunakan kesempatan terakhir itu. Malaikat maut datang, dan ia tidak mampu mengucapkan sepatah kata pun padanya.

Kisah ini adalah hadiah untuk mereka yang tertipu dengan angan-angan dan obsesi hidup lebih lama di dunia!! (kisahislam.net)

Wallahu a'lam bish-shawab




10 Tanda Dekatnya Kiamat

ardios | 6:50:00 AM | | Be the first to comment!
Dari Huzaifah bin Asid Al-Ghifari Ra. ia berkata: “Datang kepada kami Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan kami waktu itu sedang bertukar pikiran. Lalu beliau bersabda: “Apa yang kamu bicarakan?” Kami menjawab: “Kami sedang berbicara tentang hari qiamat.” Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Tidak akan terjadi hari qiamat sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya. “Kemudian beliau menyebutkannya: ” Asap, Dajjal, binatang, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin Maryam Alaihissalam, Ya’juj dan Ma’juj, tiga kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab, yang akhir sekali adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau manusia ke Padang Mahsyar mereka.” (HR. Muslim).

Keterangan Sepuluh tanda-tanda qiamat yang disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam Hadits ini adalah tanda-tanda qiamat yang besar yang akan terjadi ketika hampir tibanya hari qiamat. Sepuluh tanda itu ialah:

1. Dukhan (asap) yang akan keluar dan mengakibatkan penyakit seperti selesma di kalangan orang-orang yang beriman dan akan mematikan orang kafir

2. Dajjal yang akan membawa fitnah besar yang akan menguji keimanan, sehingga banyak orang yang akan tertipu dengan seruannya

3. Binatang besar yang keluar dekat gunung Shafa di Makkah yang akan berbicara, manusia sudah tidak mau lagi beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala

4. Matahari akan terbit dari tempat tenggelamnya. Maka waktu itu Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak lagi menerima iman orang kafir dan tidak menerima taubat dari orang yang berdosa

5. Turunnya Nabi Isa Alaihissalam ke permukaan bumi ini. Beliau akan mendukung pemerintahan Imam Mahdi yang sedang berkuasa pada waktu itu dan heliau akan mematahkan segala salib yang dibuat oleh orang-orang Nashrani dan beliau juga yang akan membunuh Dajjal

6. Keluamya bangsa YaJuj dan Ma’juj yang akan membuat kerusakan di permukaan bumi ini, yaitu apabila mereka berhasil menghancurkan dinding yang dibuat dari besi bercampur tembaga yang telah didirikan oleh Zul Qarnain bersama pembantu-pembantunya pada zaman dahulu

7. Gempa bumi di Timur

8. Gempa bumi di Barat

9. Gempa bumi di Semenanjung Arab

10. Api besar yang akan menghalau manusia menuju ke Padang Mahsyar

Api itu akan bermula dari arah negeri Yarnan. Menurut pendapat Imam Ibnu Hajar al-Asqalani di dalam kitab Fathul Bari beliau mengatakan: “Apa yang dapat dirajihkan (pendapat yang terpilih) dari kumpulan Hadits-Hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam keluarnya Dajjal adalah yang mendahului segala tanda- tanda besar yang mengakibatkan perubahan besar yang berlaku di permukaan bumi ini. Keadaan itu akan diakhiri dengan kematian Nabi Isa Alaihissalam (setelah beliau turun dati langit). Kemudian terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya adalah permulaan tanda-tanda qiamat yang besar yang akan merusakkan sistem alam cakrawala, kejadian ini akan diakhiri dengan terjadinya peristiwa qiamat yang dahsyat itu. Barangkali keluarnya binatang yang disebutkan itu adalah terjadi di hari yang matahari pada waktu itu terbit dari tempat tenggelamnya.” [akhirzaman/islampos]




Nasihat Rasulullah SAW kepada Fatimah Azzahra

ardios | 2:42:00 AM | | | Be the first to comment!
Suatu hari masuklah Rasulullah SAW menemui anakndanya Fatimah az-zahra rha. Didapatinya anakndanya sedang menggiling syair (sejenis bijirin) dengan menggunakan sebuah penggilingan tangan dari batu sambil menangis..

Rasulullah SAW bertanya pada anakndanya, "Apa yang menyebabkan engkau menangis wahai Fatimah? semoga Allah SWT tidak menyebabkan matamu menangis". Fatimah rha. berkata, "ayahanda, penggilingan dan urusan-urusan rumahtangga lah yang menyebabkan anaknda menangis".

Lalu duduklah Rasulullah SAW di sisi anakndanya. Fatimah rha melanjutkan perkataannya, "ayahanda sudikah kiranya ayahanda meminta 'Ali (suaminya) mencarikan anaknda seorang jariah untuk menolong anaknda menggiling gandum dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan di rumah?".

Ada 10 Nasihat Rasulullah kepada putrinya, Fatimah Az-Zahra binti Rasulillah SAW. Sepuluh nasihat yang beliau sampaikan merupakan mutiara yang termahal nilainya, khususnya bagi setiap istri yang mendambakan keshalehan. Nasihat atau wasiat tersebut adalah :

1. Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya kelak Allah tetapkan baginya kebaikan dari setiap biji gandum yang diadonnya dan juga Allah akan melebur kejelekan serta meningkatkan derajatnya.

2. Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah akan menjadikan antara neraka dan dirinya tujuh tabir pemisah.

3. Wahai Fatimah! Sesungguhnya seorang yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan kemudian mencuci pakaiannya maka Allah akan tetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.

4. Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang membantu kebutuhan tetangganya, maka Allah akan membantunya untuk dapat minum telaga kautsar pada hari kiamat nanti.

5. Wahai Fatimah! Yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhaan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridha kepadamu, maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah wahai Fatimah, kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.

6. Wahai Fatimah! Di saat seorang wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah tetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan serta melebur seribu kejelekan. Ketika seorang wanita merasa sakit akan melahirkan, maka Allah tetapkan pahala baginya sama dengan pahala para pejuang di jalan Allah. Di saat seorang wanita melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika ia dilahirkan dari kandungan ibunya. Di saat seorang wanita meninggal ketika melahirkan, maka tidak akan membawa dosa sedikitpun. Di dalam kubur akan mendapat taman indah yang merupakan bagian dari taman surga. Allah memberikan pahala kepadanya sama dengan pahala sribu orang yang melaksanakn ibadah haji dan umrah dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.

7. Wahai Fatimah! Di saat seorang istri melayani suaminya selama sehari semalam dengan rasa senang dan ikhlas, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya pada hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Allah pun akan memberikan kepadanya pahala seratus kali ibadah haji dan umrah.

8. Wahai Fatimah! Di saat seorang istri tersenyum di hadapan suaminya maka Allah akan memandangnya dengan pandangan penuh kasih.

9. Wahai Fatimah! Disaat seorang istri membentangkan alas tidur untuk suaminya dengan rasa senang hati, maka para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.

10. Wahai Fatimah! Disaat seorang wanita meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggot dan memotong kumisnya, serta memotong kukunya, maka Allah akan memberi minuman arak yang dikemas indah kepadanya, yang didatangkan dari sungai-sungai surga. Allahpun akan mempermudah sakaratul maut baginya, serta menjadikan kuburnya bagian dari taman surga. Allahpun menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shiratal-mustaqim dengan selamat.

Dari Abdullah bin Amr Al-Ash r.a, Rasulullah bersadbda : “DUNIA ADALAH SUATU KESENANGAN, DAN SEBAIK-BAIK KESENANGAN ADALAH WANITA YANG SHALEHAH.” ( HR. Muslim )




Beredar Telegram Mabes Polri Perintahkan Polwan Copot Jilbab

ardios | 12:24:00 AM | Be the first to comment!
Baru saja dapat meraih kebebasan untuk mengenakan Jilbab, para anggota polwan kembali diminta untuk mencopot jilbabnya. Pasalnya, Kamis (28/11), Mabes Polri mengeluarkan Telegram Rahasia (TR) agar Polwan tidak dulu menggunakan jilbab selama berdinas sebelum aturan jelas tentang Jilbab keluar.

“Sambil menunggu keputusan tersebut kma pada saat menggunakan pakaian dinas Polwan untuk sementara waktu tidak menggunakan jilbab sampai diterbitkannya keputusan keputusan Kapolri yg mengatur ttg penggunaan jilbab bagi polwan yg berdinasa di Polda Aceh ttk.”

TR ini sendiri langsung ditandatangai Wakapolri Komjen Oegroseno. Dalam akhir TR tersebut,  pihak Mabes Polri menjelaskan bahwa keputusan ini bersifat perintah untuk segera dilaksanakan.

Keputusan Mabes Polri untuk meminta Polwan mencopot Jilbabnya dinilai berasal dari desakan kelompok intoleran yang ingin memecah belah kesatuan Polri dengan pemeluk Islam khususnya Polwan.

“Semestinya, tidak perlu perintah menanggalkan jilbab bagi Polwan apabila memang ada keinginan dibuat seragam khusus di waktu mendatang,” tandas peneliti koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF), Musthofa Nahrawardaya kepada Islampos, Jum’at malam (29/11).

Keputusan Kapolri Jenderal Pol Sutarman yang membolehkan Polwan berjilbab jelas sebuah respon positif dari segenap aparat Polwan di kepolisian. Tetapi perintah pencopotan Jilbab saat ini jelas sebuah langkah blunder paling memalukan dan paling melukai bagi Umat yang dilakukan Polri.

“Saya berharap Kapolri tidak mudah dikendalikan oleh kelompok intoleran yang bertujuan memecah belah Umat,” imbuhnya.

Kepada Umat Islam di seluruh Indonesia, Musthofa meminta agar segera merapatkan barisan. “Kuatkan tali, eratkan pegangan. Polri adalah pengayom dan pelindung serta pelayan Umat. Jika Polri tidak lagi berkenan menjadi pengayom dan pelindung serta pelayan Umat, kepada siapa Umat Islam akan mengadu?” tukasnya.

“Kepada Ormas Islam khususnya NU dan Muhammadiyah, ini saatnya bersatu membendung gerombolan intoleran yang mencoba membodohi Polri,” tutupnya.

Sumber : Fimadani




Bukti Malaikat Menyumpal Mulut Fir'aun Sesaat Sebelum Ditenggelamkan

ardios | 7:21:00 AM | | Be the first to comment!
Dari Sa’id bin Jubeir dari Ibnu ‘Abbas radhiya’l-lahu ‘anhuma meriwayatkan: “dua orang Sahabat menghadap Rasulullah (menanyakan tentang Fir’aun). Sabda Nabi s.a.w: “Malaikat Jibril menyumpali mulut Fir’aun dengan pasir, khawatir kalau-kalau akan mengucapkan: la ‘ilaha illa’l-lah”[1]

Hadits di atas umumnya dapat kita temui pada bahasan ayat tenggelamnya Fir’aun, surah Yunus ayat 90, di mana Allah berfirman: “Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).” (Qs. 10:90) .

Pada detik-detik naza‘nya, malaikat Jibril melihat gelagat Fir’aun akan mempergunakan kesempatan dalam kesempitan. Allah Ta’ala memerintahkan malaikat Jibril untuk mengeksekusi nyawa Fir’aun dengan cara menyumpal mulutnya dengan pasir, supaya tidak sampai mengucapkan keimanan dan pertaubatannya. Akhirnya Fir’aun mati dengan mulut menyon dan jauh dari rahmat Allah s.w.t.(Tafsir Al-Kasyaf, 21 202). Karena iman dan taubat pada saat ini, tiada guna sama sekali.

Mengutip Tafsir Syeikh Sa’di, ada dua keadaan di mana iman tidak berguna pada saat itu yakni beriman di ujung sakarat dan beriman menjelang hari Qiamat, sesuai firman Allah dalam surah Al-Mu’min:85.

Fir’aun wafat di Laut Merah atau laut Qalzum atau sebelumnya populer dengan nama FAM AL-HAIRUTS, dekat terusan Suez, pada tanggal 10 Muharram dan karena itulah ada syari’at shaum ‘Asyura, setelah sebelumnya menyatakan taubat dan yakin akan Tuhan Allah s.w.t. Dan inilah taubat yang tertolak (Qs. 10:90)

Fir’aun kafir sejak orok

Di antara perkara yang aneh dalam din Fir’aun adalah fithrah kejadiannya. Umum-nya bayi diciptakan oleh Allah dalam keadaan fithrah, tapi tampaknya hadits ini dikecualikan terhadap bayi Fir’aun. Karena sejak orok sudah kafir di dalam perut ibunya.

Bunyi hadits “wa khalaqa fir’aun fi bathni ummihi kafiran,” dan Fir’aun dijadikan (oleh Allah) dalam perut ibunya dalam keadaan kafir. (HR. Ibnu ‘Adi dalam Al-Kamil dan Imam Thabarani dalam Al-Ausath). saat menyampaikan hadits ini Rasulullah s.aw sedang berkhutbah di hadapan para sahabat pada sore hari.

Ahli sejarah terpecah dua; ada yang bilang Fir’aun itu nama orang (ismul ‘ajam), yang lain dan terbanyak mengatakan Fir’aun itu gelar bagi raja yang lupa daratan. Tapi yang jelas, nama ini pertama kali dipakai oleh Walid bin Mush’ab bin Rayyan, keturunan Lois bin Sam bin Nuh.

Fir’aun Di Zaman Nabi Musa naik tahta pada 1311 SM adalah firaun yang Allah binasakan bersama 700.000 pasukannya di Laut Merah, mayatnya Allah selamatkan, pada waktu syuruq (matahari terbit), menurut Tafsir Muqatil (Qs. 10:90).

Mayatnya diawetkan dengan pembalseman dalam bentuk mumi yang kini disimpan di museum Mesir di Kairo dengan berbagai macam hikmah sejarah. Mumi ini ditemukan pertama kali oleh purba-kalawan Perancis, Loret, di Wadi al-Muluk (lembah raja-raja) Thaba Luxor Mesir pada tahun 1896 M. Pembalutnya dibuka oleh Eliot Smith, seorang purbakalawan Inggris pada tanggal 8 Juli 1907.

Sebuah gelar yang mengarah pada kultus. Pada saat inilah gelar bisa makan tuan. Gelar menyeret pemiliknya pada kesombongan, sehingga bisa lupa daratan. Fitnah ghuluw (kultus, fanatik) muncul dari pemujaan gelar yang kelewat batas.

Perhatikanlah pesan indah dari Imam as-Syafi’i rahimahullah berikut ini: Berkata Imam as-Syafi’i: “aku benci orang yang kelewat mengagungkan makhluk, hingga menjadikan kuburannya (di/sebagai) masjid. Aku kuatir terjadi fitnah atasnya dan fitnah atas orang sesudahnya.”

[1]Shahih, HR. Turmudzi [3107]; Ahmad [2145], at-Thabari [11/163]; Ibnu Hibban [6215]; Nasa’i [6/363]. Dishahihkan oleh Syeikh Albani dalam as-Shahihah [2015] dan Shahih Sunan Turmudzi [2484]. Dishahihkan juga oleh Syeikh Syu’aib Arnouth, Tahqiq Shahih Ibnu Hibban [14/98]

Sumber : muslimina




Daun Bertasbih Memuji ALLAH Prof. William Brown Masuk Islam

ardios | 1:38:00 AM | | | Be the first to comment!
MENGUNGKAP RAHASIA YANG MAHA AGUNG 

SEBUAH majalah sains terkenal, Journal of Plant Molecular Biologies, menyebutkan bahwa sekumpulan ilmuwan yang membuat kajian mendapatan suara halus keluar dari sebagian tumbuhan yang tidak dapat didengar oleh telinga biasa. Suara tersebut disimpan dan dirakam dengan sebuah alat perekam tercanggih yang pernah ada.

Ilmuwan itu selama hampir 3 tahun meneliti fenomena yang mencengangkan ini berhasil menganalisis denyutan atau detik suara tersebut sehingga menjadi isyarat-isyarat yang bersifat cahaya elektrik (kahrudhoiyah) dengan sebuah alat canggih yang bernama Oscilloscope. Akhirnya mereka dapat menyaksikan denyutan cahaya elektrik itu berulang lebih dari 1000 kali dalam satu detik!

Prof. William Brown yang memimpin para pakar sains untuk mengkaji fenomena tersebut mengisyaratkan setelah dicapainya hasil bahwa tidak ada penafsiran ilmiah atas fenomena tersebut. Padahal seperti diakui oleh  profesor, pihaknya telah menyerahkan hasil penelitian mereka kepada universitas-universitas serta pusat-pusat kajian di Amerika dan juga Eropa. Tetapi semuanya tidak sanggup menafsirkan fenomena itu, bahkan semuanya tercengang tidak tahu berkomentar apa-apa lagi.

Pada kesempatan terakhir, fenomena tersebut dihadapkan dan dikaji oleh para pakar dari Britain, dan di antara mereka ada seorang ilmuwan Muslim yang berasal dari India. Setelah 5 hari mengadakan kajian dan penelitian ternyata para ilmuwan dari Inggris tersebut angkat tangan. Maka ilmuwan Muslim tersebut mengatakan:

“Kami umat Islam memahami tafsir dan makna dari fenomena ini, bahkan semenjak 1,400 tahun yang lalu!”

Maka para ilmuwan yang hadir pun tersentak dengan pernyataan tersebut, dan meminta dengan sangat untuk menunjukkan tafsir dan makna dari kejadian itu, ilmuwan Muslim segera memetik firman Allah SWT

“…Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Isra`: 44)

Tidaklah suara denyutan halus tersebut melainkan lafazh jalalah (nama Allah) sebagaimana tampak dalam layar. Maka keheningan dan kehairanan yang luar biasa menghiasi aula di mana ilmuwan Muslim tersebut berkata.
Subhanallah, Maha suci Allah! Ini adalah salah satu mukjizat dari sekian banyak mukjizat agama yang haq ini! Segala sesuatu bertasbih mengagungkan nama Allah.

Akhirnya orang yang bertanggung jawab terhadap penelitian pengkajian ini, adalaj profesor William Brown menemui ilmuwan Muslim itu berdiskusi tentang agama yang di bawa oleh seorang Nabi yang ummi (tidak dapat baca tulis) sebelum 1,400 tahun lalu tentang fenomena ini. Maka ilmuwan tersebut pun menerangkan kepadanya tentang Islam, setelah itu ia memberikan hadiah al-Qur`an dan terjemahnya kepada profesor itu.

Selang beberapa hari setelah itu, profesor William mengadakan ceramah di Universitas Carnich – Miloun, dia mengatakan:

“Dalam hidupku, aku belum pernah menemui fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemui kejadian alam yang bisa menafsirinya. Tetapi satu-satunya tafsir yang dapat kita temukan adalah dalam al-Qur`an.

Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan syahadatain: “Aku bersaksi bahawa tidak ada ilah yang haq melainkan Allah, dan bahawa Muhammad adalah hamba dan utusannya”

Seorang profesor ini telah mengumumkan Islamnya di hadapan para hadirin yang sedang terperangah. Allahu akbar! Kemuliaan hanyalah bagi Islam, ketika seorang ilmuwan sedar dari kelalaiannya, dan mengetahui bahawa agama yang haq ini adalah Islam!  (IH/DZ/Faiz)

Sumber : Dikutip dari Majalah QIBLATI edisi no. 11 tahun 2006/1427 H





9 Langkah Mengubah Kebiasaan Buruk

ardios | 10:57:00 PM | | | Be the first to comment!
Fakta menyebutkan, 45 % dari keputusan sehari-hari yang kita buat terjadi karena faktor kebiasaan.

Mengapa, karena otak biasanya lebih mudah menyimpan memori ketika sesuatu telah menjadi rutinitas. Selain itu untuk merekam kegiatan rutin, tubuh hanya membutuhkan sedikit energi.

Manusia adalah makhluk yang berpola, artinya memiliki kebiasaan dalam kehidupan sehari-harinya, baik itu kebiasaan baik maupun kebiasaan yang buruk. Kebiasaan yang baik tentu sangat bermanfaat bagi kehidupan kita, baik dalam kuliah ataupun dalam aktivitas lainnya. Tetapi disamping itu ada juga kebiasaan buruk yang bisa mengganggu berbagai macam kegiatan kita, tentu ini harus segera kita hilangkan agar tidak berkelanjutan.

Sebagian orang mungkin sulit dalam mengubah kebiasaan buruknya, karena godaan untuk melakukan hal yang buruk itu sangatlah kuat, tetapi yakinlah bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita benar-benar serius, berikut saya akan sedikit berbagi bagaimana cara mengubah kebiasaan buruk kita, agar tidak terus terulang.

1. Buat komitmen yang kuat.

Dalam melakukan segala sesuatu tentu harus ada niat dan ikhlas, jadi untuk memulai mengubah kebiasaan buruk anda, niatkan dalam hati dan lakukan dengan ikhlas.

2. Buatlah catatan kecil.

Ketika anda sedang melakukan kebiasaan buruk tersebut, cobalah catat apa yang anda pikirkan , apa yang anda rasakan dan apa yang anda inginkan, renungkanlah pula apa keuntungan dan kerugian ketika anda melakukan kebiasan buruk itu. Sehingga anda bisa tahu mengapa anda suka melakukan kebiasaan buruk itu.

3. Buatlah strategi.

Dalam perang kita harus punya strategi, begitu juga kalau kita ingin perang dengan kebiasaan buruk kita kita harus buat strategi jitu. Buatlah konsep apa-apa saja yang akan anda lakukan untuk mengubah kebiasaan buruk anda itu.

4. Segera buat jadwal.

Setelah ada strategi maka langkah berikutnya yakni membuat jadwal untuk melaksanakannya, beri tanda X untuk setiap kegiatan yang telah kamu lakukan. Jangan lupa tentukan juga kapan dan berapa lama anda melakukannya, biasanya untuk suatu perubahan itu dibutuhkan sekitar sebulan rutin untuk melakukannya.

5. Lakukan perlahan-lahan.

Anda tidak perlu terlalu memaksakan kehendak anda untuk mengubah itu, apapun yang dipaksakan akan menghasilkan sesuatu yang buruk, jadi yang terpenting anda nyaman melakukannya sesuai jadwal dan ingat perlahan-lahan saja tetapi tetap harus rutin.

6. Tingkatkan keyakinan anda.

Godaan dan rayuan untuk melakukan kebiasaan buruk itu sangat besar, banyak orang yang berhenti ditengah jalan ketika melakukannya, maka segera sadarkan diri anda jika tergoda untuk melakukan kebiasaan buruk itu, bisa dengan shalat, atau bisa anda alihkan dengan kegiatan yang lebih asyik dan bermanfaat.

7. Cari contoh sosok teladan anda.

Anda bisa belajar dari orang-orang sukses, bagaimana mereka melakukannya, contohlah sedikit demi sedikit apa yang baik dari dia dan terapkan dalam keseharian anda.

8. Minta bantuan dan koreksi dari orang lain.

Jadikan orang lain sebagai cermin kita, mintalah dia untuk mengkritik dan memberikan nasehat kepada kita.

9. Fokus dan Ingatlah bahwa mengubah kebiasaan buruk itu berarti awal dari kesuksesan anda.

Orang yang sukses adalah orang yang disiplin dan mampu mengendalikan dirinya, memang dibutuhkan perubahan dan pengorbanan yang besar untuk mencapai itu. Yakinlah bahwa anda tidak akan pernah sukses jika tidak mengubah kebiasaan buruk anda.




Sepercik Kisah Ketulusan Cinta Seorang Suami

ardios | 3:29:00 PM | Be the first to comment!
Ada sepasang suami isteri, dimana sang isteri adalah wanita yang sangat amat cantik tanpa cacat sedikit pun. Si suami begitu sangat mencintai sang isteri,
begitu juga isterinya.

Di hari² itu, sedang maraknya tersebar penyakit kulit yang akibatnya merusak keindahan kulit & sang isteri merasa dirinya tertular. Wajahnya pun mulai hancur digerogoti penyakit tsb.

Pada saat itu sang suami sedang berada di luar & belum mengetahui bahwa isterinya terserang penyakit kulit tersebut.

Dalam perjalanan pulang, sang suami mengalami kecelakaan yang akibatnya suaminya menjadi buta.

Dari hari ke hari ....

Sang isteri yang pada mulanya bidadari berubah menjadi wanita yang amat jelek & menyeramkan namun sang suami tak bisa melihat & kehidupan mereka pun berjalan seperti biasa, penuh kasih sayang & cinta seperti awal mereka menikah.

Βerjalan 40 thn, sang isteri meninggal, sang suami sangat bersedih & merasa kehilangan sekali.

Setelah pemakaman, sang suami adalah orang terakhir yang keluar dari pemakaman sang isteri.

Ketika berjalan, datanglah seorang menyapa, "Pak, bapak mau kemana???"

Jawab sang suami, "Saya mau pulang"

Мendengar jawaban tsb, orang tsb bersedih dgn keadaan sang suami yang buta & hidup sendiri.

Lalu orang tersebut berkata, "Bukankah bapak buta & selalu bergandengan dengan sang isteri? Gimana sekarang bapak mau pulang sendiri?"

Jawab sang suami, "Sebenarnya saya tidak buta, selama 40 thn saya hanya berpura² buta agar isteri saya tidak minder atau rendah diri, kalau saya mengetahui bahwa dia sakit & wajahnya berubah menjadi menakutkan"

Sungguh cinta yang berlandaskan karena Allah ...

PESAN TUK SAHABAT2KU ...

Τerimalah pasangan kita apa adanya dengan segala kekurangan & kelebihannya karena kita bukan mencari orang yang sempurna tetapi bagaimana mencintai pasangan dengan cara yang sempurna dalam situasi & kondisi apapun ...

... ITULAH CINTA YANG SEMPURNA ...




Filosofi Bambu : Membangun Pondasi

ardios | 3:09:00 PM | | Be the first to comment!
Suatu hari dalam keadaan putus asa seseorang memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya. Maka dia pergi ke rumah seorang kakek yang terkenal dengan bijaksananya. “Kakek yang bijaksana, berikan aku satu alasan untuk tidak berhenti dari pekerjaan saya” katanya.

Si kakek membawa anak muda tersebut kebelakang rumah dan memberi jawaban yang mengejutkannya. “Lihat ke sekelilingmu anak muda”, katanya. “Apakah kamu memperhatikan tanaman pakis dan bambu yang ada di hutan ini?” “Ya”, jawabnya.

Lalu Kakek berkata, “awal-awal mereka tumbuh, mereka mendapatkan perawatan yang sama. sama-sama dapat cahaya, sama-sama dapat air, tapi pakis-pakis itu tumbuh dengan sangat cepat. Warna hijaunya yang menawan menutupi tanah, namun tidak ada yang terjadi dari benih bambu."

“Dalam tahun kedua, pakis-pakis itu tumbuh lebih cepat dan lebih banyak lagi. Namun, tetap tidak ada yang terjadi dari benih bambu.”

“Dalam tahun ketiga tetap tidak ada yang tumbuh dari benih bambu itu. Begitu juga dengan tahun ke empat. ”

“Lalu pada tahun ke lima sebuah tunas yang kecil muncul dari dalam tanah. Bandingkan dengan pakis, yang kelihatan begitu kecil dan sepertinya tidak berarti. Namun enam bulan kemudian, bambu ini tumbuh dengan mencapai ketinggian lebih dari 100 kaki. Dia membutuhkan waktu lima tahun untuk menumbuhkan akar-akarnya. Akar-akar itu membuat dia kuat dan memberikan apa yang dia butuhkan untuk bertahan. Tuhan tidak akan memberikan ciptaanNya tantangan yang tidak bisa mereka tangani.”

“Tahukah kamu anak muda, dari semua waktu pergumulanmu, sebenarnya kamu sedang menumbuhkan akar-akarmu, supaya bisa menahan bobot yang lebih besar nantinya”.

 “Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain. Bambu-bambu itu memiliki tujuan yang berbeda dibandingkan dengan pakis, tapi keduanya tetap membuat hutan ini menjadi lebih indah.”

“Saatmu akan tiba”, dimana kamu akan tumbuh sangat tinggi.”

“Seberapa tinggi aku bisa tumbuh kek?” tanyanya.

“Sama dengan bambu, sampai seberapa tinggi bambu-bambu itu dapat tumbuh, tentu setinggi yang mereka mampu karna tergantung kekuatan akarnya, begitu juga dengan kamu anak muda, seberapa tinggi tumbuh tergantung seberapa kuat pondasi yang kamu bangun, tentu saja ditentukan oleh proses belajar yang kamu jalani selama ini.” jawab si kakek.

Si anak muda mengangguk-angguk mulai memahami apa yang dikatakan si kakek sambil berkata, “terima kasih kek atas nasehatnya, mulai hari ini saya berjanji tidak akan gampang menyerah dan akan terus bekerja, karna saya sadar selain bekerja saya juga sedang membangun pondasi supaya bisa bertumbuh.  .”

Sahabat, jangan pernah menyesali hidup yang saat ini Anda jalani sekalipun itu hanya untuk satu hari. Hari-hari yang baik memberikan kebahagiaan, hari-hari yang kurang baik memberi pengalaman, kedua-duanya memberi arti bagi kehidupan ini. Kadang kala kita sering gagal dalam melakukan segala sesuatu, ingatlah No one is perfect, jadi janganlah menyerah dan putus asa karena kegagalan yang kita alami ibarat sedang menumbuhkan akar-akar yang kuat agar suatu hari dapat tumbuh setinggi-tingginya.

Semoga bermanfaat




Wahai Rasulullah, Izinkan Aku Berzina!

ardios | 2:39:00 PM | | | | | Be the first to comment!
Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnad-nya dengan sanad shahih [1], dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:

إِنَّ فَتًى شَابًّا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، ائْذَنْ لِي بِالزِّنَا 

“Ada seorang pemuda yang mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian ia berkata: “Wahai Rasulullah, izinkanlah aku berzina!”

فأقبل القوم عليه فزجروه و قالوا : مه مه !
 

“Maka para shahabat pun menghampirinya dan memperingatinya : “Diam kamu! Jangan bicara seperti itu!”

فقال : ادنه ، فدنا منه قريبا قال : فجلس ، 
 

Kemudian Nabi berkata: “Dekatkan dia padaku”. Pemuda itupun mendekat kepada Nabi, kemudian duduk di dekat beliau.

قال : أتحبه لأمك ؟ قال : لا والله جعلني الله فداءك ، قال : و لا الناس يحبونه لأمهاتهم ، 
 

Kemudian Nabi bertanya kepada pemuda tersebut : “Apakah engkau suka kalau ibumu berzina?”
Pemuda itu menjawab : “Demi Allah tidak! Semoga Allah menjadikan aku sebagai tebusanmu”
Nabi pun menjawab : “Demikian juga orang lain. Mereka tidak mau kalau ibu mereka berzina”

قال : أفتحبه لابنتك ؟ قال : لا والله يا رسول الله جعلني الله فداءك ، قال : و لا الناس يحبونه لبناتهم، 
 

Kemudian Nabi bertanya lagi : “Apakah engkau suka kalau putrimu berzina?”
Dia menjawab : “Demi Allah tidak ya Rasulullah! Semoga Allah menjadikan aku sebagai tebusanmu”
Nabi pun menjawab : “Demikian juga orang lain. Mereka tidak mau kalau anak perempuan mereka berzina”

قال : أفتحبه لأختك ؟ قال : لا والله جعلني الله فداءك ، قال : و لا الناس يحبونه لأخواتهم 
Kemudian Nabi bertanya lagi : “Apakah engkau suka kalau saudari perempuanmu berzina?”
Dia menjawab : “Demi Allah tidak! Semoga Allah menjadikan aku sebagai tebusanmu”
Nabi pun menjawab : “Demikian juga orang lain. Mereka tidak mau kalau saudari perempuan mereka berzina”

قال : أفتحبه لعمتك . قال : لا والله جعلني الله فداءك ، قال : و لا الناس يحبونه لعماتهم ، 
Kemudian Nabi bertanya lagi : “Apakah engkau suka kalau saudara perempuan ayahmu berzina?”
Dia menjawab: “Demi Allah tidak! Semoga Allah menjadikan aku sebagai tebusanmu”
Nabi pun menjawab: “Demikian juga orang lain. Mereka tidak mau kalau saudara perempuan ayah mereka berzina”

قال : أفتحبه لخالتك ؟ قال : لا والله جعلني الله فداءك ، قال : ولا الناس يحبونه لخالاتهم ، 
Kemudian Nabi bertanya lagi : “Apakah engkau suka kalau saudara perempuan ibumu berzina?”
Dia menjawab: “Demi Allah tidak! Semoga Allah menjadikan aku sebagai tebusanmu”
Nabi pun menjawab: “Demikian juga orang lain. Mereka tidak mau kalau saudara perempuan ibu mereka berzina”

قال : فوضع يده عليه و قال : اللهم اغفر ذنبه و طهرقلبه و حصن فرجه . فلم يكن بعد ذلك الفتى يلتفت إلى شيء 

Kemudian Nabi meletakkan tangan beliau kepada si pemuda itu seraya mendo’akannya :
“Ya Allah, ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya”
Setelah itupun si pemuda sama sekali tidak punya keinginan lagi untuk berzina. (HR. Ahmad dinyatakan shahih oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth)
__________________

Allahumma ahbib ilainaa hubba nabiyyika wa hubba man yuhibbuhu. Ya Allah tanamkanlah ke dalam dada kami kecintaan kepada Nabi Mu dan kepada mereka yang mencintainya. 
Ikhwah Fillah rahimakumullah, apa kira-kira pelajaran yang bisa kita ambil dari hadits berikut ini?

Kenapa Rasulullah shollallohu 'alaihi wasallam tidak langsung menyebutkan ayat tentang hukuman zina atau menyampaikan teguran tentang besarnya dosa zina? 

Tidak jarang jawaban irsyady lebih mengena dibanding jawaban ilmyJawaban irsyadi adalah jawaban yang bersifat mengarahkan seseorang untuk berfikir kembali tentang pertanyaan yang telah dilontarkannya. Sedangkan jawaban 'ilmiy adalah jawaban yang berdasarkan ilmu. 

Intinya, menghadapi anak SD sebaiknya memakai bahasa anak SD, menghadapi mahasiswa memakai bahasa mahasiswa. Jangan dibalik sehingga kebenaran Islam menjadi didustakan bukan karena meragukan kebenarannya tetapi karena cara kita menyampaikannya yang asal tanpa mempertimbangkan aspek kebijakan. [Fuad Al Hazimi]




10 Kiat Tegar Menghadapi Cobaan

ardios | 7:23:00 AM | | | Be the first to comment!
Mengarungi kehidupan pasti seseorang akan mengalami pasang surut. Kadang seseorang mendapatkan nikmat dan kadang pula mendapatkan musibah atau cobaan. Semuanya datang silih berganti. Kewajiban kita adalah bersabar ketika mendapati musibah dan bersyukur ketika mendapatkan nikmat Allah. Berikut adalah beberapa kiat yang bisa memudahkan seseorang dalam menghadapi setiap ujian dan cobaan.

Pertama: Mengimani takdir ilahi

Setiap menghadapi cobaan hendaklah seseorang tahu bahwa setiap yang Allah takdirkan sejak 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi pastilah terjadi. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.”[1]

Beriman kepada takdir, inilah landasan kebaikan dan akan membuat seseorang semakin ridho dengan setiap cobaan. Ibnul Qayyim mengatakan, “Landasan setiap kebaikan adalah jika engkau tahu bahwa setiap yang Allah kehendaki pasti terjadi dan setiap yang tidak Allah kehendaki tidak akan terjadi.” [2]

Kedua: Yakinlah, ada hikmah di balik cobaan

Hendaklah setiap mukmin mengimani bahwa setiap yang Allah kehendaki pasti ada hikmah di balik itu semua, baik hikmah tersebut kita ketahui atau tidak kita ketahui.[3] Allah Ta’ala berfirman,

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ (115) فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ 
(116)

Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) 'Arsy yang mulia.” (QS. Al Mu’minun: 115-116)

Allah Ta’ala juga berfirman,

وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لَاعِبِينَ (38) مَا خَلَقْنَاهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ

Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq.” (QS. Ad Dukhan: 38-39)

Ketiga: Ingatlah bahwa musibah yang kita hadapi belum seberapa

Ingatlah bahwa Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam sering mendapatkan cobaan sampai dicaci, dicemooh dan disiksa oleh orang-orang musyrik dengan berbagai cara. Kalau kita mengingat musibah yang menimpa beliau, maka tentu kita akan merasa ringan menghadapi musibah kita sendiri karena musibah kita dibanding beliau tidaklah seberapa. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

لِيَعْزِ المسْلِمِيْنَ فِي مَصَائِبِهِمْ المصِيْبَةُ بي

Musibah yang menimpaku sungguh akan menghibur kaum muslimin.[4]

Dalam lafazh yang lain disebutkan,

مَنْ عَظَمَتْ مُصِيْبَتُهُ فَلْيَذْكُرْ مُصِيْبَتِي، فَإِنَّهَا سَتَهَوَّنُ عَلَيْهِ مُصِيْبَتُهُ

Siapa saja yang terasa berat ketika menghapi musibah, maka ingatlah musibah yang menimpaku. Ia tentu akan merasa ringan menghadapi musibah tersebut.[5]

Keempat: Ketahuilah bahwa semakin kuat iman, memang akan semakin diuji

Dari Mush’ab bin Sa’id -seorang tabi’in- dari ayahnya, ia berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً

Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

« الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِىَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِى عَلَى الأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ »

Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.[6]

Kelima: Yakinlah, di balik kesulitan ada kemudahan

Dalam surat Alam Nasyroh, Allah Ta’ala berfirman,

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 5)
Ayat ini pun diulang setelah itu,

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 6). Qotadah mengatakan, “Diceritakan pada kami bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memberi kabar gembira pada para sahabatnya dengan ayat di atas, lalu beliau mengatakan,

لَنْ يَغْلِبَ عُسْرٌ يُسْرَيْنِ

Satu kesulitan tidak mungkin mengalahkan dua kemudahan.[7]

Keenam: Hadapilah cobaan dengan bersabar

'Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu mengatakan,

الصَّبْرُ مِنَ الإِيْمَانِ بِمَنْزِلَةِ الرَّأْسِ مِنَ الجَسَدِ، وَلَا إِيْمَانَ لِمَنْ لاَ صَبْرَ لَهُ.

Sabar dan iman adalah bagaikan kepala pada jasad manusia. Oleh karenanya, tidak beriman (dengan iman yang sempurna), jika seseorang tidak memiliki kesabaran.[8]

Yang dimaksud dengan bersabar adalah menahan hati dan lisan dari berkeluh kesah serta menahan anggota badan dari perilaku emosional seperti menampar pipi dan merobek baju.[9]

Ketujuh: Bersabarlah di awal musibah

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّمَا الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الأُولَى

Yang namanya sabar seharusnya dimulai ketika awal ditimpa musibah.[10]

Itulah sabar yang sebenarnya. Sabar yang sebenarnya bukanlah ketika telah mengeluh lebih dulu di awal musibah.

Kedelapan: Yakinlah bahwa pahala sabar begitu besar

Ingatlah janji Allah,

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az Zumar: 10). Al Auza’i mengatakan, “Pahala bagi orang yang bersabar tidak bisa ditakar dan ditimbang. Mereka benar-benar akan mendapatkan ketinggian derajat.” As Sudi mengatakan, “Balasan orang yang bersabar adalah surga.”[11]

Kesembilan: Ucapkanlah “Inna lillahi wa inna ilaihi rooji'un ...”

Ummu Salamah -salah satu istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam- berkata bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

أُمَّ سَلَمَةَ زَوْجَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- تَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَا مِنْ عَبْدٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا إِلاَّ أَجَرَهُ اللَّهُ فِى مُصِيبَتِهِ وَأَخْلَفَ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا ». قَالَتْ فَلَمَّا تُوُفِّىَ أَبُو سَلَمَةَ قُلْتُ كَمَا أَمَرَنِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَأَخْلَفَ اللَّهُ لِى خَيْرًا مِنْهُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.

Siapa saja dari hamba yang tertimpa suatu musibah lalu ia mengucapkan: “Inna lillahi wa inna ilaihi rooji'un. Allahumma'jurnii fii mushibatii wa akhlif lii khoiron minhaa [Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Ya Allah, berilah ganjaran terhadap musibah ang menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik]”, maka Allah akan memberinya ganjaran dalam musibahnya dan menggantinya dengan yang lebih baik.” Ketika, Abu Salamah (suamiku) wafat, aku pun menyebut do'a sebagaimana yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam perintahkan padaku. Allah pun memberiku suami yang lebih baik dari suamiku yang dulu yaitu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.”[12]

Do'a yang disebutkan dalam hadits ini semestinya diucapkan oleh seorang muslim ketika ia ditimpa musibah dan sudah seharusnya ia pahami. Insya Allah, dengan ini ia akan mendapatkan ganti yang lebih baik.

Kesepuluh: Introspeksi diri

Musibah dan cobaan boleh jadi disebabkan dosa-dosa yang pernah kita perbuat baik itu kesyirikan, bid’ah, dosa besar dan maksiat lainnya. Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri.” (QS. Asy Syura: 30). Maksudnya adalah karena sebab dosa-dosa yang dulu pernah diperbuat.[13]

Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Akan disegerakan siksaan bagi orang-orang beriman di dunia disebabkan dosa-dosa yang mereka perbuat, dan dengan itu mereka tidak disiksa (atau diperingan siksanya) di akhirat.”[14]

Semoga kiat-kiat ini semakin meneguhkan kita dalam menghadapi setiap cobaan dan ujian dari Allah.

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel http://rumaysho.com
Diselesaikan di Pangukan-Sleman, 25 Shofar 1431 H


[1] HR. Muslim no. 2653, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash.
[2]Al Fawaid, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, hal. 94, Darul ‘Aqidah, cetakan pertama, tahun 1425 H.
[3] Lihat Syarh ‘Aqidah Ahlis Sunnah wal Jama’ah, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin, hal. 151-153, Maktabah Ash Shofaa, cetakan pertama, tahun 1426 H.
[4] Shahih Al Jami', 5459, dari Al Qosim bin Muhammad. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.
[5] Disebutkan dalam Bahjatul Majalis wa Ansul Majalis, Ibnu 'Abdil Barr, hal. 249, Mawqi' Al Waroq.
[6] HR. Tirmidzi no. 2398, Ibnu Majah no. 4024, Ad Darimi no. 2783, Ahmad (1/185). Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 3402 mengatakan bahwa hadits ini shahih.
[7] Dikeluarkan oleh Ibnu Jarir Ath Thobari dalam kitab tafsirnya. Lihat Tafsir Ath Thobari, 24/496, Dar Hijr.
[8]Bahjatul Majalis wa Ansul Majalis, Ibnu 'Abdil Barr, hal. 250, Mawqi' Al Waroq.
[9] Lihat ‘Uddatush Shobirin wa Zakhirotusy Syakirin,  Ibnu Qayyim Al Jauziyah, hal. 10, Dar At Turots, cetakan pertama, tahun 1410 H.
[10] HR. Bukhari no. 1283, dari Anas bin Malik.
[11] Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 12/117, Muassasah Qurthubah.
[12] HR. Muslim no. 918.
[13] Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 12/280, Muassasah Quthubah.
[14] Dikeluarkan oleh Ibnu Jarir Ath Thobari dalam kitab tafsirnya. Lihat Tafsir Ath Thobari, 20/514.




Makna Kata “KAMI” Dalam Al-Qur’an

ardios | 7:01:00 AM | | | Be the first to comment!
SERING KALI, orang kufar mencoba mengganggu iman kita dengan bertanya: Mengapa Qur’an sering menggunakan kata KAMI untuk ALLAH? Bukankah kami itu banyak? Apakah itu bermakna Qur’an pun mengakui Tuhan itu lebih dari 1?

Kata KAMI Sebagai Penghormatan

Bahasa Arab ialah bahasa paling sukar di dunia. Hal ini disebabkan karena dalam 1 kata, bahasa arab memiliki banyak makna.

Contoh: Sebuah gender, dalam suatu daerah boleh bermakna lelaki, tapi dalam daerah lain boleh bermakna perempuan.

Dalam bahasa Arab, dhamir ‘NAHNU’ ialah dalam bentuk jamak yang berarti kita atau kami. Tapi dalam ilmu ‘NAHWU’, maknanya tak cuma kami, tapi aku, saya dan lainnya.

Jika memang “KAMI” dalam qur’an diartikan sebagai lebih dari 1, lalu mengapa orang arab tidak menyembah allah lebih dari 1? Mengapa tetap 1 Allah saja? Tentu karena mereka paham tata bahasa mereka sendiri.

Dalam ilmu bahasa arab, penggunaan banyak istilah dan kata itu tidak selalu bermakna zahir dan apa adanya. Sedangkan Al-Quran adalah kitab yang penuh dengan muatan nilai sastra tingkat tinggi.

Selain kata ‘Nahnu”, ada juga kata ‘antum’ yang sering digunakan untuk menyapa lawan bicara meski hanya satu orang. Padahal makna ‘antum’ adalah kalian (jamak).

Secara rasa bahasa, bila kita menyapa lawan bicara kita dengan panggilan ‘antum’, maka ada kesan sopan dan ramah serta penghormatan ketimbang menggunakan sapaan ‘anta’.

Kata ‘Nahnu’ tidak harus bermakna arti banyak, tetapi menunjukkan keagungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ini dipelajari dalam ilmu balaghah.

Contoh: Dalam bahasa kita ada juga penggunaan kata “Kami” tapi bermakna tunggal. Misalnya seorang berpidato sambutan berkata,”Kami merasa berterimakasih sekali . . . “

Padahal orang yang berpidato Cuma sendiri dan tidak beramai-ramai, tapi dia bilang “Kami”. Lalu apakah kalimat itu bermakna jika orang yang berpidato sebenarnya ada banyak atau hanya satu ?

Kata kami dalam hal ini digunakan sebagai sebuah rasa bahasa dengan tujuan nilai kesopanan. Tapi rasa bahasa ini mungkin tidak bisa dicerap oleh orang asing yang tidak mengerti rasa bahasa. Atau mungkin juga karena di barat tidak lazim digunakan kata-kata seperti itu.

Di dalam Al-Quran ada penggunaan yang kalau kita pahami secara harfiyah akan berbeda dengan kenyataannya. Misalnya penggunaan kata ‘ummat’.

Biasanya kita memahami bahwa makna ummat adalah kumpulan dari orang-orang. Minimal menunjukkan sesuatu yang banyak. Namun Al-Quran ketika menyebut Nabi Ibrahim yang saat itu hanya sendiri saja, tetap disebut dengan ummat.

QS.16 An-Nahl :120 ; Sesungguhnya Ibrahim adalah “UMMATAN ” yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan.

Dalam tata bahasa Arab, ada kata ganti pertama singular [anâ], dan ada kata ganti pertama plural [nahnu]. Sama dengan tata bahasa lainnya. Akan tetapi, dalam bahasa Arab, kata ganti pertama plural dapat, dan sering, difungsikan sebagai singular.

Dalam grammer Arab [nahwu-sharaf], hal demikian ini disebut “al-Mutakallim al-Mu’adzdzim li Nafsih-i”, kata ganti pertama yang mengagungkan dirinya sendiri.

Permasalahan menjadi membingungkan setelah al-Quran yang berbahasa Arab, dengan kekhasan gramernya, diterjemahkan ke dalam bahasa lain, termasuk Indonesia, yang tak mengenal “al-Mutakallim al-Mu’adzdzim li Nafsih-i” tersebut.

Contoh penggunaan kata KAMI dalam Qur’an: QS. 15 Hijr: 66 ; Dan telah Kami wahyukan kepadanya perkara itu, yaitu bahwa mereka akan ditumpas habis di waktu subuh.

“Kami wahyukan…” Maka disini berarti ada peran makhluk lain yaitu Malaikat Jibril sebagai pembawa atas perintah Allah.

Contoh penggunaan kata AKU dalam Qur’an:

11. Maka ketika ia datang ke tempat api itu ia dipanggil: “Hai Musa.

12. Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada dilembah yang suci, Thuwa.

13. Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan.

14. Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah Shalat untuk mengingat Aku.

Pada ayat-ayat di atas, kata AKU digunakan karena Allah sendiri berfirman langsung kepada Nabi Musa tanpa perantara Malaikat Jibril….

Contoh penggunaan kata KAMI dan AKU yang bersamaan dalam Qur’an:

QS.21 Anbiyaa: 25. Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”.

Kata KAMI digunakan saat Allah mewahyukan dengan perantara Malaikat Jibril, & kata AKU digunakan sebagai perintah menyembah Allah saja.




Kisah Mengharukan di Pengadilan Saudi

ardios | 11:36:00 PM | | | | Be the first to comment!
Di salah satu pengadilan Qasim, Saudi Arabia berdiri Hizanal Fuhaidi dengan air mata yang bercucuran sehingga membasahi janggutnya! Kenapa? Karena ia kalah terhadap perseteruannya dengan saudara kandungnya!! Tentang apakah perseteruannya dengan saudaranya?? Tentang tanah kah?? atau warisan yang mereka saling perebutkan?? Bukan karena itu semua!! Ia kalah terhadap saudaranya terkait pemeliharaan ibunya yang sudah tua renta dan bahkan hanya memakai sebuah cincin timah di jarinya yang telah keriput.

Seumur hidupnya, beliau tinggal dengan Hizan yang selama ini menjaganya. Tatkala beliau telah manula, datanglah adiknya yang tinggal di kota lain, untuk mengambil ibunya agar tinggal bersamanya, dengan alasan fasilitas kesehatan dll di kota jauh lebih lengkap daripada di desa. Namun Hizan menolak dengan alasan, selama ini ia mampu untuk menjaga ibunya.

Perseteruan ini tidak berhenti sampai di sini, hingga berlanjut ke pengadilan. Sidang demi sidang dilalui, hingga sang hakimpun meminta agar sang ibu dihadirkan di majelis. Kedua bersaudara ini membopong ibunya yang sudah tua renta yang beratnya sudah tidak sampai 40 Kg.

Sang Hakim bertanya kepadanya, siapa yang lebih berhak tinggal bersamanya.

Sang ibu memahami pertanyaan sang hakim, ia pun menjawab , sambil menunjuk ke Hizan, “Ini mata kananku!”

kemudian menunjuk ke adiknya sambil berkata, “Ini mata kiriku!!

Sang Hakim berpikir sejenak kemudian memutuskan hak kepada adik Hizan, berdasarkan kemaslahatan bagi si ibu.

Betapa mulia air mata yang dikucurkan oleh Hizan. Air mata penyesalan karena tidak bisa memelihara ibunya tatkala beliau telah menginjak usia lanjutnya. Dan, betapa terhormat dan agungnya sang ibu!! yang diperebutkan oleh anak-anaknya hingga seperti ini. Andaikata kita bisa memahami, bagaimana sangibu mendidik kedua putranya hingga ia menjadi ratu dan mutiara termahal bagi anak-anaknya.

Ini adalah pelajaran mahal tentang berbakti kepada orang tua, dimana durhaka sudah menjadi budaya.

Sumber : jafarshodiq.mywapblog.com




Terungkap Keburukan Softdrink Paling Mengerikan

ardios | 11:13:00 PM | | Be the first to comment!

Sebagian dari kita menganggap adalah hal biasa untuk mengonsumsi soft drink yang mengandung perpaduan kafein dan gula untuk mengusir panas dan dahaga.

Namun dampak jangka panjang bila Anda mengonsumsi minuman bersoda secara teratur jelas tidak bisa diabaikan.

Dilansir Health me up, berikut beberapa keburukan soft drink yang dapat membahayakan kesehatan tubuh.

Menghilangkan mineral dalam tubuh


Tingkat kandungan fosfat tinggi dalam soft drink dapat menghancurkan mineral penting dalam tubuh. Soft drink terbuat dari air murni yang juga dapat menghancurkan mineral penting dalam tubuh.
Kekurangan mineral yang serius dapat menyebabkan penyakit jantung (kekurangan magnesium), osteoporosis (kekurangan kalsium) dan banyak lagi. Sebagian besar vitamin tidak berfungsi di dalam tubuh tanpa adanya mineral.

Menguras air dalam tubuh

Seperti halnya diuretik yang bukannya memberikan air untuk tubuh kita, tapi malah menghabiskannya. Pemrosesan gula tingkat tinggi dalam soft drink memerlukan sejumlah besar air dalam tubuh kita. Untuk mengganti air ini, orang harus minum 8-12 gelas air untuk setiap gelas yang diminum.

Memproduksi jumlah insulin besar

Jumlah gula yang tinggi dalam softdrinks menyebabkan pankreas memproduksi insulin dalam jumlah besar, yang mengakibatkan “benturan gula”, Kelebihan dan kekurangan gula dalam insulin dapat menyebabkan diabetes dan penyakit yang terkait dengan ketidakseimbangan dalam tubuh.
Keadaan ini dapat mengganggu pertumbuhan anak sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan seumur hidup.

Merusak pencernaan


Kafein dan jumlah gula yang tinggi dapat menghentikan proses pencernaan. Ini artinya metabolisme dalam tubuh bisa terhambat. Softdrink bila diminum bersamaan dengan kentang goreng akan membutuhkan waktu berminggu minggu untuk dicernakan.

Sebabkan radang sendi dan kanker

Soft drink bersifat sangat asam, tubuh manusia secara alamiah memiliki pH 7,0. Softdrink memiliki pH 2,5, artinya anda memasukkan sesuatu yang ratusan ribu kali lebih asam ke dalam tubuh anda.
Penyakit berkembang dalam lingkungan asam. Soft drink akan mengendapkan limbah asam dalam tubuh yang menumpuk dalam sendi dan di sekitar organ tubuh. Contohnya, pH tubuh penderita kanker atau randang sendi selalu rendah. Semakin parah penyakit seseorang, semakin rendah pH tubuhnya.

Bukan sebagai penghilang dahaga

Bukanlah air yang diperlukan oleh tubuh. Dengan tetap tidak memasok air ke dalam tubuh kita terus-menerus akan menyebabkan dehidrasi seluler kronis, sebuah kondisi yang melemahkan tubuh pada tingkat serius. Pada gilirannya akan menyebabkan melemahnya sistem kekebalan dan menimbulkan berbagai penyakit.

Sumber : Inilah.com




Sepucuk Surat Dari Ibu dan Ayah

ardios | 9:51:00 PM | | Be the first to comment!

Anakku…..!!Ketika aku sudah semakin tua,aku berharap kamu memahami dan memiliki kesabaran untukku.

Suatu ketika aku memecahkan piring atau menumpahkan sup diatas meja, karena penglihatanku  berkurang.

Aku berharap kamu tidak marah, orang tua itu sensitif selalu merasa bersalah saat kamu berteriak.

Ketika pendengaranku semakin memburuk dan aku tidak bisa mendengar apa yang kamu katakan.

Aku berharap kamu tidak memanggil aku “Tuli..!”

Mohon ulangi apa yang kamu katakan atau menuliskannya.

Maaf, Anakku…..Aku semakin tua.

Ketika lututku mulai lemah, aku berharap kamu memiliki kesabaran untuk membantuku untuk bangun.

Seperti bagaimana aku selalu membantu kamu saat kamu masih kecil, untuk belajar berjalan.

Aku Mohon, jangan bosan denganku…Ketika aku selalu mengulangi apa yang aku katakan,seperti kaset rusak.

Aku berharap kamu terus mendengarkanku.

Tolong jangan mengejekku, atau bosan mendengarkanku.

Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil dan kamu ingin sebuah balon?

Kamu mengulangi apa yang kamu mau berulang-ulang, sampai kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan.

….Maafkan juga bau ku, Tercium seperti orang yang sudah tua…..Aku mohon jangan memaksaku untuk mandi.

Tubuh kami lemah…..Orang tua mudah sakit karena mereka rentan terhadap dingin.

Aku berharap aku tidak terlihat kotor bagimu…

Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil?

Aku selalu mengejar-ngejar kamu….karena kamu tidak ingin mandi.

Aku berharap kamu bisa bersabar denganku, ketika aku mulai rewel.

Itu semua bagian dari menjadi tua….kamu akan mengerti ketika kamu tua nanti.

Dan jika kamu memiliki waktu luang, aku harap kita dapat berbicara. Bahkan untuk beberapa menit saja.

Aku selalu kesepian sepanjang waktu dan tidak memiliki seorangpun untuk di ajak berbicara.

Aku tau kamu sibuk dengan pekerjaan….Bahkan jika kamu tidak tertarik dengan ceritaku, Aku mohon berikan aku waktu untuk bersamamu.

Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil?

Aku selalu mendengarkan apapun yang kamu ceritakan tentang mainanmu.

Ketika saatnya tiba……Dan aku hanya bisa terbaring sakit dan sakit, aku berharap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku.

Maaf….kalau aku sampai mengompol dan membuat berantakan.

Aku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku, selama beberapa saat terakhir dalam hidupku.

Aku mungkin tidak akan bertahan lebih lama…Ketika waktu kematianku datang.

Kuharap kamu memegang tanganku dan memberikan aku kekuatan untuk menghadapi kematian.

Dan jangan kuatir….Ketika aku bertemu Sang Pencipta, aku akan berbisik kepadaNya.

Untuk selalu memberikan berkah kepadamu, karena kamu mencintai Ibu dan Ayahmu…

Terima Kasih atas segala perhatianmu, nak…..

Kami mencintaimu dengan kasih berlimpah, IBU dan AYAH




Waspadalah!!! Inilah Ciri HP Anda Disadap

ardios | 7:43:00 PM | | Be the first to comment!
Penyadapan yang dilakukan Australia terhadap para pejabat pemerintah Indonesia terbilang lihai. Dengan teknologi yang jauh lebih canggih daripada teknologi yang dimiliki oleh Indonesia, para pejabat pun kecolongan.

Karena penyadapan ini jugalah, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Australia merenggang karena Australia dengan seenaknya telah menyadap orang nomor satu di negeri Ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dengan kejadian yang menggemparkan seluruh raktyat Indonesia tersebut, kita harus sepatutnya waspada karena bisa jadi saat kita menelepon atau menghubungi orang lain, telepon kita turut disadap.

Perlu diketahui bahwa ada dua teknologi yang sering digunakan untuk penyadapan yaitu alat yang bisa memanfaatkan frekuensi telepon dan memakai software tertentu.

Alat yang bisa memanfaatkan frekuensi telepon ini biasanya berharga miliaran rupiah seperti ATIS Gueher Gmbh buatan Jerman yang dimiliki oleh KPK untuk menyadap para koruptor. Jika disadap dengan cara ini, akan sulit untuk mendeteksinya.

Sedangkan software yang digunakan untuk menyadap biasanya ditanamkan ke ponsel tertentu tanpa sepengetahuan pemiliknya.

Nah, jika Anda penasaran apakah ponsel kita sedang disadap atau tidak, Anda bisa mengetahuinya lewat cara-cara sederhana yang dilansir dari Tribunnews.com sebagai berikut.

1. Saat dipakai untuk menelepon, kita akan mendengar berbagai bunyi asing yang tidak keras namun bisa didengar

2. Ponsel tiba-tiba mati atau kehilangan sinyal saat dipakai

3. Ponsel tiba-tiba hangat saat sedang tidak dipakai

4. Muncul suara mendengung

5. Saat menelepon, sambungan telepon sering salah sasaran atau tidak sesuai dengan nomor yang dipencet

Pernah mengalami gejala-gejala seperti di atas saat menelepon? Waspadalah karena bisa jadi Anda sedang disadap oleh musuh Anda atau orang lain yang iseng mengganggu Anda.




200 Kali Berzina, Apakah Taubatnya Masih Diterima?

ardios | 7:30:00 PM | | | Be the first to comment!
Pagi itu di Madinah Al Munawarah dalam sebuah kesempatan Umrah di tahun 2007, seorang ustadz pembimbing dihadang oleh seorang jemaahnya saat sarapan pagi di restoran hotel. Jemaah tersebut meminta waktu sang ustadz untuk berkonsultasi sedikit dari permasalahan. “Ustadz…, apakah bila seseorang mempunyai dosa yang menggunung kemudian dia bertaubat dan minta ampun kepada Allah maka taubatnya akan diterima?” Sambil tersenyum sang ustadz menjawab enteng, “Tentu taubatnya akan Allah terima!” “Tapi ustadz, ada seorang sahabat saya yang kebetulan sedang berumrah dan ada di Madinah saat ini, dan ia ragu kalau taubatnya tidak diterima oleh Allah…!” sambung sang jemaah.

“Mengapa ia masih ragu?!” sahut pak ustadz. “Sebab dia pernah melakukan dosa zina, Ustadz!” tandas sang jemaah. Sambil menampakkan wajah penuh keteduhan dan keseriusan, sang ustadz berkomentar, “Peluang untuk bertaubat akan senantiasa terbuka untuknya…!”. “Tapi ustadz, zina yang dia lakukan nggak cuma sekali…!” jelas sang jemaah. “Memangnya berapa kali zina yang dilakukannya…?” tanya sang ustadz penasaran.

“100 kali zina mungkin pernah dia lakukan, Ustadz!” imbuh sang jemaah.

“Astaghfirullahal Adzhiim….!” terdengar sang ustadz beristighfar sebab kaget mendengarnya. Terlihat rona dan mimik wajah sang ustadz berubah sebab keterjutan itu. Mendapati hal itu sang jemaah bertanya sekali lagi kepada gurunya tadi, “Kalau dosa zina sebanyak itu…, apakah ada kesempatan bertaubat untuknya, Ustadz?!” Sang ustadz mengela nafas kemudian berkata, “Tentu…, kesempatan bertaubat akan selalu terbuka untuknya. Kedua tangan Allah Swt akan terbentang di waktu malam, agar orang yang berdosa di waktu siang sempat bertaubat. Kedua tanganNya pun akan selalu terbuka di waktu siang, agar orang yang berdosa di waktu malam sempat untuk bertaubat.[1]

Pintu taubat selalu terbuka untuk hamba Allah sepanjang waktu. Baik siang, malam, pagi ataupun petang…!!!” Mendengar penjelasan ini sang jemaah merasa agak nyaman. Terdengar jemaah itu bergumam lalu ia pun melanjutkan bicara, “Kayaknya sahabat saya itu tidak berzina sebanyak 100 kali deh, Ustadz! “Mendengarnya sang ustadz berharap dalam hati bahwa angka zina yang dilakukannya tidak mencapai sebanyak itu. Namun sang ustadz teramat kaget begitu mendengar sang jemaah melanjutkan kalimatnya.

“Kayaknya 200 kali zina juga lebih dia lakukan…!!!” imbuh sang jemaah.

“ASTAGHFIRULLAHAL AZHIM….!!!” sang ustadz beristighfar kepada Allah dengan suara yang lebih keras dari sebelumnya. Tak terbayang oleh sang ustadz tentang sosok hamba Allah Swt yang berani melakukan dosa zina sebanyak itu. Sang ustadz merenung dan memikirkan kelakukan manusia bejat ini, hingga rona wajah sang ustadz sungguh berubah secara drastis. Mendapatinya sang jemaah kembali mengejar, “Ustadz, kalau dosa sebanyak itu…. apakah bila ia bertaubat maka akan diterima oleh Allah?!” Berat sebenarnya sang ustadz menata hati saat mendengar peristiwa ini. Namun sang ustadz mencoba untuk tersenyum dan meyakinkan jemaahnya dengan ucapan, “Meski dosa tiada terhitung. Meski dosa setinggi langit, bahkan bila dosa itu sepenuh bumi. Selagi sang hamba bertaubat dan beristigfar kepada Allah, maka pasti Allah Swt akan menerima taubat dan memberi ampunan untuknya![2]

Jawaban ustadz terakhir membuat sang jemaah merasa lega. Ia mulai tersenyum dan kemudian mengatakan, “Alhamdulillah…., kalau memang demikian maka saya akan menyampaikan kabar ini kepada sahabat saya itu. Semoga ia yakin bahwa taubatnya akan Allah terima. Tapi ustadz, supaya dia bisa dengar langsung… bisakah saya ajak dia untuk bertemu dengan ustadz?”. “Dengan senang hati saya bersedia berjumpa dengannya. Silakan datang ke kamar 709. Saya tunggu ya di kamar pukul 8 pagi ini…! terang pak Ustadz. Sejurus kemudian sang ustadz meninggalkan jemaahnya di meja restoran. Beliau pergi menuju kamarnya sambil terus berucap istighfar kepada Allah Swt karena sulit membayangkan betapa besar dosa yang dilakukan oleh hamba Allah Swt seperti yang diceritakan jemaahnya. Beliau masuk ke kamar, lalu tepat pukul 8 pagi, sang ustadz mendengar pintu kamarnya diketuk oleh seseorang. Sang ustadz sigap bangkit untuk membuka pintu, dan ia menduga di balik pintu kini sudah berdiri dua orang manusia. Pertama adalah jemaah yang sudah dikenalnya, dan satunya lagi adalah sahabat jemaahnya yang katanya pernah melakukan dosa zina bahkan 200 kali lebih!

***

Sayang…, begitu sang ustadz membuka pintu ternyata di sana hanya berdiri sesosok pria yang tiada lain adalah jemaahnya sendiri. “Mana sahabatmu yang mau konsultasi…?” sang ustadz menanyakan. “Tadinya dia sudah mau ke sini, namun setelah berpikir beberapa lama ia mengutusku saja untuk menemui ustadz. Dia bilang, ia malu berjumpa dengan ustadz!” jelas sang jemaah. “Ya sudah kalau begitu, silakan masuk!” sahut pak ustadz. Jemaah itu kemudian masuk ke kamar sang ustadz. Dia duduk di salah satu kursi yang ada dalam kamar itu. Sedikit pembicaraan awal pembuka suasana mulai terdengar, hingga sang jemaah itu kembali bertanya hal yang sama kepada sang ustadz, “Apakah bila dosa zina bahkan hingga lebih 200 kali akan bisa diampuni oleh Allah bila sang hamba mau bertaubat…?!” Sang ustadz mencoba meyakinkan dengan berbagai macam dalil Al Quran dan hadits yang menyatakan bahwa Allah Swt adalah Maha Penerima taubat. Berkali-kali usai membacakan dalil sang ustadz menegaskan, “Pasti Allah Swt akan menerima taubat hambaNya!!!” Jawaban-jawaban ustadz itu rupanya sudah cukup melegakan bagi sang jemaah. Usai berdiskusi selama setengah jam lamanya akhirnya sang jemaah kemudian menyalami tangan sang ustadz. Dengan mata berkaca-kaca jemaah itu kemudian berkata, “Ustadz mohon maaf ya…, orang durjana yang berzina lebih dari 200 kali itu tiada lain adalah saya orangnya!!!” Bagai disambar petir sang ustadz teramat kaget mendengarnya. Seolah tak percaya mendengar penuturan itu, kedua mata sang ustadz memandangi jemaahnya yang kini sedang menangis di hadapannya mulai dari atas ke bawah hingga dia pandangi dengan cara yang sama berulang-ulang. “Kok bisa ya, ia melakukan semua dosa ini…?!” gumam sang ustadz dalam hati. Namun sang ustadz menyadari bahwa ia sudah menjamin pintu taubat bagi pelaku zina sebanyak ini. Ia tidak akan menarik ucapannya lagi! Akhirnya sang ustadz memeluk jemaahnya dan ada kehangatan iman yang kini menjalar masuk menembus relung hati sang jemaah.

***

“Maafkan saya, Ustadz! Saya harus berbohong dalam masalah ini. Saya semula khawatir ustadz akan marah kepada saya bila tahu saya melakukan dosa sebanyak ini… Makanya saya berpura-pura bahwa yang melakukan ini adalah sahabat saya. Sungguh saya ingin bertaubat kepada Allah Swt atas semua dosa zina yang pernah saya lakukan. Apalagi sekarang Allah Swt sudah beri saya seorang istri shalihah yang berjilbab. Bahkan dua orang anak saya adalah perempuan. Setiap kali mau pergi meninggalkan rumah, saya merasa amat khawatir bila mereka bertiga akan digagahi oleh pria lain, seperti yang sering saya lakukan dengan banyak wanita. Saya gak sanggup menanggung dosa ini, Ustadz…!!!” Sang ustadz merasa iba dan haru mendengar penuturan taubat seorang jemaahnya. Beberapa petuah untuk bertaubat dan beristighfar diajarkan oleh sang ustadz untuk ketenangan hati jemaahnya.  Akhirnya usai mendapatkan ketenangan batin itu, sang jemaah berpamitan dan ustadz pun melepasnya hingga ke depan pintu kamar. Lalu pintu itu pun tertutup kembali.

***

Sang ustadz menghirup nafas yang dalam usai tamunya pergi. Kini sang ustadz mulai mengerti betapa berat beban dosa yang dipikul orang pelakunya. Dan betapa usai bertaubat dan beristighfar kepada Allah terdapat banyak kedamaian, ketenangan dan ketentraman jiwa. “Sungguh taubat & istighfar akan membawa orang yang melaksanakannya bersih jiwa dan pikiran!!!” simpul pak Ustadz.

Sumber : eramuslim