Masjid Agung Dharmasraya Diresmikan, Menteri PUPR Minta Agar Dipelihara Dengan Baik

ardios | 6:29:00 PM | | Be the first to comment!


DHARMASRAYA – Masjid Agung Dharmasraya yang merupakan salah satu Ikon di Kabupaten Dharmasraya diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimujiono, Jum’at, (06/01/23). Masjid ini merupakan suatu kebanggaan bagi masyarakat Kabupaten Dharmasraya, yang akan menjadi sebuah wisata religi dan sebagai pusat pendidikan tempat menanamkan nilai-nilai ketaqwaan dan penyebaran syiar Islam. Serta sebagai untuk membangun ekonomi kesejahteraan umat.

Acara ini dihadiri oleh Walikota Solok, Zul Elfian Umar, Unsur Forkopimda, Kapolres Sijunjung, Ketua DPRD Dharmasraya, Pariyanto, Ibunda Hj Puti Jawanis, Para Daulat Kerajaan se-Kabupaten Dharmasraya, Ketua TP PKK Dharmasraya, dan undangan lainnya yang turut serta menyaksikan peresmian Masjid Agung Kebanggaan masyarakat Kabupaten Dharmasraya.
Dalam sambutannya Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan atas nama Pemerintah Kabupaten Dharmasraya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Menteri PUPR. Dimana disela kesibukannya berkenan untuk hadir di Kabupaten Dharmasraya, dalam rangka peresmian Masjid Agung Dharmasraya. Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kabupaten Dharmasraya yang ke-19 tahun 2023.
“Semoga kehadiran bapak dapat memberikan motivasi bagi masyarakat Dharmasraya dalam rangka membangun infrastruktur disegala bidang yang masih perlu kita benahi. Kehadiran Menteri hari ini, sangatlah berarti bagi masyarakat Kabupaten Dharmasraya. Saat menyambut kedatangan Bapak Menteri masyarakat kami seperti melihat cahaya harapan. Pasalnya atas bantuan bapak, banyak permohonan masyarakat Dharmasraya yang dipenuhi oleh Pemerintah Pusat,” kata Bupati.
Salah satu yang paling berkesan dan berdampak langsung seperti jembatan di Sungai Batanghari. Saat kunjungan bapak Presiden 2018 lalu, ada masyarakat di dua kecamatan di seberang sungai Batanghari yang menunggu jembatan yang layak untuk mobilisasi ekonomi.
“Alhamdulillah tidak lama berselang, bapak Menteri PUPR, Bapak basuki yang terhormat langsung bergerak cepat merealisasikannya. Sekarang jembatan ini sudah beroperasi dan sangat bermanfaat,” terang Bupati lagi.
Masih banyak lagi program pemerintah pusat yang disalurkan ke daerah kami. Ada pembangunan gardu induk. Gardu induk ini dibangun sebagai stasiun listrik dari pembangkit listrik gheothermal di Solok Selatan menuju jaringan pasokan energy listrik sumatera. Berkat gardu induk ini Dharmasraya juga surplus energy listrik.
Kemudian ada rusunawa, dana pembangunan rumah sakit baru beserta alat kesehatannya. Ada jalan raya dan jalan usaha pertanian, embung dan bendungan beserta irigasinya. “Alhamdulillah berkat irigasi dan infrastruktur yang maksimal Dharmasraya bisa surplus gabah mencapai 20 ribu ton,” terangnya lagi.
Selain itu, terkait pembangunan Masjid Agung yang merupakan silmbol pembangunan karakter masyarakat madani di Dharmasraya. Masjid ini tidak hanya untuk pusat ibadah. Akan tetapi juga akan menjadi pusat edukasi nilai-nilai islam yang rahmatan iil ‘alamin dan pusat penelitian.
Masjid Agung yang akan diresmikan ini, merupakan suatu harapan besar dari masyarakat Dharmasraya. Karena dibangun diwaktu msa sulit, yang mana sedang terjadinya Covid-19. Sehingga membuat Pemerintah Daerah bersama DPRD harus melakukan penganggaran menjadi tiga tahun anggaran dari APBD untuk pembangunan masjid dengan pagu sebesar Rp.97,8 milyar, dan dilanjutkan pembangunan lansape atau halaman masjid dengan sumber dana dari Kementerian PUPR. Melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya sebesar Rp.19 Milyar.
Masjid Agung Dharmasraya ini dibangun diatas lahan seluas 6,26 hektar yang awalnya ini hibah dari Kementerian Pertanian RI dengan luas bangunan lantai 1 dan lantai 2 8.700 M2 dengan kapasitas jamaah lebih kurang 8.000 orang.
“Pada saat ini, kondisi Masjid Agung memang belum selesai secara keseluruhan. Karena masih ada beberapa segmen yang harus diselesaikan. Namun, secara struktur dan sarana prasarana sudah dapat kita pergunakan untuk pelaksanaan Ibadan dan kegiatan keagamaan lainnya,” kata Bupati lagi.
Masjid Agung Dharmasraya ini, secara struktur bangunan mencerminkan pola kehidupan social budaya masyarakat Dharmasraya dan Minangkabay pada umumnya. Masjid ini memiliki empat buah kubah yang terlihat bertingkat berjenjang seperti orang sujud. Dengan pengertian menggambarkan masyarakat Dharmasraya yang taat dalam melaksanakan ajaran Islam dan memiliki empat menara. Sekarang masih dalam tahap penyelesaian. Hal ini menggambarkan motto Kabupaten Dharmasraya yaitu Tau Jo Nan Ampek, yang mengandung arti masyarakat yang memiliki pengetahuan yang komplek tentang adat, agama, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sedangkan tau jo nan ampek juga mengandung makna yang komplek yaitu nan ampek di syara atau agama yaitu kitab nan ampek. Terdiri dari Kitab Zabur, Taurat, Injil dan Kitab Al-Qur’an. Sahabat yang ampek (Khullafahurrasyid) terdiri dari Abu Bakar Siddiq, Umar Bin Khatab, Usman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib.
Imam yang Ampek, terdiri dari Imam Syafii, Imam Hanafi, Imam Hambali dan Imam Maliki. Adat nan Ampek terdiri dari adat nan sabana adat. Adat nan diadatkan, adat nan taradat dan adat istiadat. Tau dengan sejarah kerajaan nan ampek dalam Kabupaten Dharmasraya yaitu Kerajaan Siguntur, Pulau Punjung, Padang Laweh dan Koto Besar.
Sementara itu menurut Menteri PUPR, mengatakan bahwa pembangunan Masjid Agung ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Dharmasraya dan Pemerintah Pusat. Dan berahap agar keberadaan Masjid Agung ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat Kabupaten Dharmasraya.
Menteri PUPR juga berharap agar Masjid Agung ini dapat dipelihara dengan sebaik mungkin, karena memelihara lebih berat dibandingkan dengan membangunnya. Dengan memelihara sebaik mungkin pembangunan Masjid Agung ini, maka peruntukkan Masjid Agung dapat dimanfaatkan sesuai dengan harapan dan keinginan kita bersama.
“Saya berharap, agar pembangunan Masjid Agung ini dapat diperlihara dengan sebaik mungkin. Sebab, memelihara itu lebih sulit dibandingkan dengan membangun. Untuk itu, marilah kita jaga apa yang telah dibangun. Terutama pembangunan Masjid Agung ini,” harap Menteri PUPR.(***)




Sutan Riska Terima Penghargaan Bupati Pendukung Gerakan Zakat Sumbar

ardios | 6:15:00 PM | | | Be the first to comment!


Padang, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan terima penghargaan sebagai Bupati Pendukung Gerakan Zakat Sumbar, pada malam Anugerah Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Award Tahun 2022, Padang, Rabu (28/12) malam.

Penghargaan tersebut diterima Sutan Riska karena dinilai mempunyai komitmen mendukung gerakan zakat Sumbar di daerah yang dipimpinnya.
Penerimaan penghargaan bupati didampingi Ketua Baznas Dharmasraya, Z Lubis, anggota Ridwan Syarif, Rusmiyati, Muhammad Hakim, dan Ardios.
"Alhamdulillah, sejak awal memang kita memandang zakat dan Baznas sebagai salah satu pilar dalam mendukung program pembangunan di Kabupaten Dharmasraya," sebut Bupati Sutan Riska, di Padang, Rabu (28/12/2022) malam.
Dirinya mengaku selalu mendukung program Baznas hingga ke tingkat nagari untuk terus berupaya memaksimalkan pengumpulan zakat, infak, dan sedekah serta dana sosial keagamaan lainnya guna meningkatkan kesejahteraan hidup warga Kabupaten Dharmasraya
Karena peran tersebut, sebut Ketua Umum Apkasi itu, maka Baznas berkontribusi besar dalam pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan umat di Kabupaten Dharmasraya.
"Kami berharap penghargaan ini bisa memacu semangat Baznas untuk bersinergi dengan pemerintah daerah dalam menjalankan program," tutur bupati dua periode itu.
Sementara, Ketua Baznas Dharmasraya Z Lubis dan jajaran menyampaikan selamat atas penghargaan yang diterima Bupati Sutan Riska. Menurutnya penghargaan tersebut diraih Sutan Riska karena dinilai telah mendukung Baznas Dharmasraya secara pembiayaan maupun operasional dalam menjalankan program yang ada.
"Dukungan Pak Bupati Sutan Riska dinilai lebih dari daerah lain, seperti melalui pengalokasian dana APBD, pembuatan perda, perbup, dan edaran tentang dukungan pengelolaan zakat di Dharmasraya," sebut Z Lubis.
Wakil Ketua I Bidang Pengumpulan Zakat Baznas Sumbar, Afriyanto Korga mengatakan Baznas Award 2022 dibagi ke dalam dua kategori yaitu 10 kategori apresiasi dan 8 Apresiasi Kompetisi.
Delapan kategori apresiasi kompetisi diantaranya, bupati pendukung gerakan zakat Sumbar, wali kota pendukung gerkaan zakat Sumbar, zakat perusahaan swasta terbaik, LAZ pengumpulan zakat terbaik, Baznas kabupaten/kota dengan peningkatan pengumpulan zakat terbaik.
Seterusnya kategori Baznas kabupaten/kota dengan Pendayagunaan Zakat Terbaik, Baznas kabupaten/kota dengan Laporan Keuangan Terbaik, dan Baznas kabupaten/kota dengan Tata Kelola Kelembagaan Terbaik.
Kemudian 10 kategori apresiai, diantaranya Tokoh Pendukung Gerakan Zakat Sumatra Barat, Komisi Negara Pengumpul Zakat Terbaik, Instansi Vertikal Pengumpul Zakat Terbaik, Instansi Vertikal Pendukung Gerakan Zakat, Perguruan Tinggi Negeri Pengumpul Zakat Terbaik.
Selanjutnya, perguruan tinggi swasta pengumpul zakat terbaik, UPZ SKPD/OPD pengumpul zakat terbaik, pengelolaan zakat BUMN provinsi terbaik, pembayar zakat perorangan teladan, dan ormas pendukung gerakan zakat sumbar. (Release Dharmasraya)




Kisah Tsa'labah Menjadi Pelajaran bagi Umat Islam

ardios | 11:43:00 PM | | | | Be the first to comment!

Tsalabah Ibn Hathib al-Anshari adalah contoh orang yang gagal menjaga sikap istiqamahnya. Dia membuat Allah geram atas sifat kikirnya. Empat ayat diturunkan Allah untuk mengingatkannya dan mengingatkan umat Muslim lainnya di seluruh penjuru dunia. 

Suatu hari Tsa'labah dikisahkan datang menghadap Rasulullah. Tanpa basa-basi dia minta Rasulullah untuk memohon kepada Allah supaya dia dianugerahi rezeki. Namun, Rasulullah menolak permintaan tersebut. 

Meskipun demikian, Tsa'labah tidak bosan-bosannya mendesak Rasulullah untuk memenuhi maunya. Doakanlah kepada Allah agar Dia memberiku harta kekayaan, pinta Tsa'labah. 

Meski kerap ditolak, Tsa'labah memohon sekali lagi. Namun, kali ini pun Rasulullah menolak kembali. A"pakah kamu tidak senang menjadi manusia seperti Nabi Allah? Demi Zat yang men-guasai diriku, andaikan aku ingin agar gunung itu berjalan di sampingku sebagai emas dan perak, niscaya ia melakukannya," tutur Rasulullah. 

Untuk meluruhkan hati Rasulullah, Tsa'labah kemudian mengucapkan sumpahnya. "Demi Zat yang telah mengutusmu dengan hak. Jika engkau memohon kepada Allah, lalu Dia memberiku harta kekayaan, niscaya aku akan memberikan hak kepada setiap orang yang berhak menerimanya,"ujarnya. 

Rasullulah memegang janji Tsa'labah. Dia akhirnya mengamini keinginan Tsa'labah dan berdoa untuk Tsa'labah agar Allah memberikannya rezeki dan memberkahinya. "Ya Allah, anugerahkanlah harta kekayaan kepada Tsa'labah, ujar Nabi. 

Allah memenuhi doa Rasulullah, sehingga akhirnya Tsa'labah mendapatkan seekor unta dan domba.Tsa'labah sangat senang. Setiap hari dia berusaha menggemukkan ternaknya, membuat ternaknya bisa menghasilkan susu yang banyak untuk bisa dijual. Tsa'labah masih teguh bersikap istiqamah saat memenuhi panggilan jihad pada Perang Badar. 

Seusai perang, dia kembali pada ternaknya. Dia menggembalakannya, menggemukkan yang kurus, dan membesarkan yang kecil. Harinya semakin sibuk seiring bertambahnya jumlah ternak yang dimilikinya. Mereka beranak pinak bak belatung hingga Madinah menjadi penuh sesak. 

Akibatnya, dia dan ternaknya menyingkir dan tinggal di sebuah lembah dekat Madinah sehingga dia masih bisa shalat Zhuhur dan Ashar dengan berjamaah. Sedangkan, shalat lainnya dilakukannya sendirian. 

Ternaknya terus bertambah dan dia menjadi sangat sibuk. Akhirnya, Tsa'labah mulai meninggalkan shalat Jumat. Dia hanya menemui orang-orang yang lewat padang gembalaannya untuk menuju shalat Jumat di Masjid Madinah dan hanya untuk menanyakan kabar. 

Saat itu, Rasulullah menangkap ada hal yang aneh dari Tsa'la bah. Dia pun bertanya kepada dua pengendara unta yang ditemuinya. Apa yang dilakukan oleh Tsa'labah? Mereka menceritakan soal ternak Tsa'labah kepada Nabi. Rasul terkejut dan bersabda. 

"Aduh celaka Tsa'labah, aduh celaka Tsa'labah, celaka Tsa'labah,"tuturnya. 

Tsa'labah juga bersikap kikir. Dia menghindari kewajiban berzakat. "Ini hanyalah pajak, ini adalah semacam pajak. Aku tidak tahu, apa ini? Pergilah sehingga selesai tugasmu, nanti kembali lagi kepadaku," elak Tsa'labah kepada utusan Rasulullah. 

Kabar ini sampai ke telinga Nabi dan membuatnya gusar. Maka, Allah kembali menurunkan firmannya dalam surah at-Taubah ayat 75-77 yang berisi sindiran kepada orang-orang yang sebelumnya berikrar akan menyedekahkan sebagian hartanya jika dikaruniai oleh Allah berupa kekayaan, tetapi setelah diberi kekayaan mereka justru menjadi kikir dan berpaling. Karena sikap seperti itu, Allah kemudian menanamkan kemunafikan pada hati mereka sampai tiba ajal sebab mereka telah memungkiri ikrar dan berdusta. 

Ketika ayat itu disampaikan Rasulullah kepada para sahabatnya, ada salah seorang kerabat Tsa'labah yang ikut mendengar dan kemudian menyampaikan hal itu kepada Tsa'labah yang menjadi kalang kabut.Dia pun pergi menemui Nabi dan memohon agar beliau mau menerima zakat darinya. 

Namun, Nabi tak mau menerimanya. Sesungguhnya Allah melarangku untuk menerima zakatmu. Kemudian, Tsa'labah yang sangat menyesal melaburi kepalanya dengan tanah. Lalu, Rasulullah berkata kepadanya, Inilah amalanmu. Aku telah memerintahkan sesuatu kepadamu, tetapi engkau tidak mau mematuhiku.Hingga Rasulullah dan para khalifah tidak menerima sedikit pun zakatnya. 

Demikianlah kisah-kisah keistiqamahan dalam Alquran. Sikap istiqamah membawa para pelakunya menjadi penghuni surga. Mereka kekal didalamnya dan menikmati ganjaran atas semua amal perbuatannya.Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan kami ialah Allah. kemudian mereka tetap istiqamah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tidak (pula) berdukacita. 

Mereka itulah penghuni-penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya, sebagai balasan atas apa yang mereka kerjakan. (QS al- Ahqaf: 13-14). Bersikaplah istiqamah, namun kalian tidak akan dapat menghitung nilai istiqamah. Ketahuilah, bahwa amalan kalian yang terbaik adalah shalat. Yang dapat memelihara wudhu hanyalah orang beriman. (HR Ahmad dan Ibnu Majah)





Akibat Tidak Mau Menunaikan Zakat, Kita Perlu Waspada!

ardios | 11:15:00 PM | | | | Be the first to comment!


Suatu hari ada sekelompok Tabiin yang tidak menunaikan zakat. Mereka lalu mengunjungi seorang Tabiin lain yang bernama Abu Sinan. Namun belum juga sempat bertanya, Abu Sinan berkata, "Mari ikut denganku bertakziah kepada tetanggaku, dimana saudaranya telah meninggal dunia,".

Setelah itu, mereka segera beranjak ke rumah tetangga Abu Sinan itu. Setibanya di sana, mereka melihat seorang lelaki yang menangis mengeluhkan saudaranya yang telah meninggal dan dimakamkan itu.

Melihat keadaan tersebut, para Tabiin yang datang berusaha menghibur dan menasehatinya dengan berkata, "Wahai Tuan, tidakkah engkau tahu bahwa kematian merupakan sebuah kepastian yang tidak bisa dihindari?”.

“Hal itu memang benar, tetapi aku menangisi saudaraku yang kini menghadapi siksa kubur!!” jawab lelaki itu.

Kemudian salah seorang Tabiin yang lain  berkata, “Apakah Allah memperlihatkan kepadamu tentang berita ghaib itu?”

“Tidak, tetapi saat selesai memakamkannya dan orang-orang meninggalkan kuburnya, aku duduk sendirian meratakan tanah kuburan sambil mendoakannya. Tiba-tiba terdengar suara dari dalam tanah : Arghh, mereka telah meninggalkanku sendirian menghadapi siksa ini. Padahal aku benar-benar telah berpuasa, dan aku juga benar-benar  melaksanakan salat," jawab lelaki tersebut.

Lelaki itu lalu terdiam sesaat dan berusaha menahan isak tangisnya dan berkata lagi, “Mendengarperkataan tersebut, aku jadi menangis dan menggali lagi kuburannya untuk melihat apa yang sedang dihadapinya. Ternyata aku melihat api yang menyala-nyala di sana, dan terdapat sebuah kalung dari api yang melingkari lehernya. Sehingga rasa sayang dan kasihan tersebut, membuatku ingin mengurangi deritanya. Maka aku mengulurkan tangan untuk melepas kalung api itu, tetapi tangan dan jari-jemariku justru tersambar api sebelum sempat menyentuhnya….!!”

Setelah itu, ia menunjukkan tangannya yang terlihat menghitam akibat bekas terbakar. Lelaki itu menambahkan, “Aku segera menutup kembali kuburnya, dan terus menerus bersedih, menangis dan menyesali keadaan dirinya….!!”

Mendengar perkataan lelaki itu, sehingga para Tabiin bertanya, "Wahai Tuan, sebenarnya apa yang telah dilakukan saudaramu di dunia ini hingga mendapat siksa kubur seperti itu?”

"Dia tidak mengeluarkan zakat hartanya!!” ujar lelaki itu.

Kemudian Muhammad bin Yusuf al Qiryabi salah seorang dari para tabiin itu berkata, “Peristiwa itumembenarkan firman Allah SWT: Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Ali Imran 180). Sedangkan saudaramu itu disegerakan siksanya di alam kubur hingga hari kiamat tiba….”

Tak lama setelah itu, para Tabiin berpamitan dan mereka mendatangi rumah Abu Dzaar Al Ghifari yang merupakan salah satu sahabat Nabi SAW. Mereka segera menuturkan kisah lelaki tetangga Abu Sinan itu, dan menutup ceritanya dengan pertanyaan, “Kami telah banyak melihat orang-orang Yahudi, Nashrani dan Majusi mati, tetapi kami tidak pernah mendengar cerita yang seperti ini!!”

Abu Dzarr berkata, “Mereka (kaum Yahudi, Nashrani dan Majusi) telah jelas tempatnya di neraka, adapun Allah SWT memperlihatkan keadaan orang-orang yang beriman (yang mengalami siksa) itu kepada kalian, agar kalian dapat mengambil ibarat (pelajaran). 

Bukankah Allah SWT telah berfirman : Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka Barang siapa melihat (kebenaran itu), maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri; dan barang siapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudaratannya kembali kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara kamu. (QS al An’am 104).”





Kisah Tukang Kayu Menemani Mayat Konglomerat Dalam Kubur Selama 40 Hari

ardios | 7:36:00 PM | | | Be the first to comment!

Alkisah seorang Konglomerat yang sangat kaya raya menulis surat wasiat: “Barang siapa yang mau menemaniku selama 40 hari di dalam kubur setelah aku mati nanti, akan aku beri warisan separuh dari harta peninggalanku.”

Lalu ditanyakanlah hal itu kepada anak-anaknya apakah mereka sanggup menjaganya di dalam kubur nanti.

Tapi anak-anaknya menjawab, “Mana mungkin kami sanggup menjaga ayah, karena pada saat itu ayah sudah menjadi mayat.”

Keesokan harinya, dipanggillah semua adik-adiknya. Dan beliau kembali bertanya, “Adik-adikku, sanggupkah diantara kalian menemaniku di dalam kubur selama 40 hari setelah aku mati nanti? Aku akan memberi setengah dari hartaku!”

Adik-adiknya pun menjawab, “Apakah engkau sudah gila? Mana mungkin ada orang yang sanggup bersama mayat selama itu di dalam tanah.”

Lalu dengan sedih Konglomerat tadi memanggil ajudannya, untuk mengumumkan penawaran istimewanya itu ke se antero negeri.

Akhirnya, sampai jugalah pada hari di mana Konglomerat tersebut kembali ke Rahmatullah. Kuburnya dihias megah laksana sebuah peristirahatan termewah dengan semua perlengkapannya.

Pada waktu yang hampir bersamaan, seorang Tukang Kayu yang sangat miskin mendengar pengumuman wasiat tersebut. Lalu Tukang Kayu tersebut dengan tergesa-gesa segera datang ke rumah Konglomerat tersebut untuk memberitahukan kepada ahli waris akan kesanggupannya.

Keesokan harinya dikebumikanlah jenazah Sang Konglomerat. Si Tukang Kayu pun ikut turun ke dalam liang lahat sambil membawa Kapaknya. Yang paling berharga dimiliki si Tukang Kayu hanya Kapak, untuk bekerja mencari nafkah.

Setelah tujuh langkah para pengantar jenazah meninggalkan area pemakaman, datanglah Malaikat Mungkar dan Nakir ke dalam kubur tersebut.

Si Tukang kayu menyadari siapa yang datang, ia segera agak menjauh dari mayat Konglomerat. Di benaknya, sudah tiba saatnya lah si Konglomerat akan diinterogasi oleh Malaikat Mungkar dan Nakir.

Tapi yang terjadi malah sebaliknya, Malaikat Mungkar-Nakir malah menuju ke arahnya dan bertanya, “Apa yang kau lakukan di sini?”

Aku menemani mayat ini selama 40 hari untuk mendapatkan setengah dari harta warisannya”, jawab si Tukang kayu.

Apa saja harta yang kau miliki?”, tanya Mungkar-Nakir.

“Hartaku cuma Kapak ini saja, untuk mencari rezeki”, jawab si Tukang Kayu.

Kemudian Mungkar-Nakir bertanya lagi, “Dari mana kau dapatkan Kapakmu ini?”

“Aku membelinya”, balas si Tukang Kayu.

Lalu pergilah Mungkar dan Nakir dari dalam kubur tersebut.

Besok di hari kedua, mereka datang lagi dan bertanya, “Apa saja yang kau lakukan dengan Kapakmu?”

“Aku menebang pohon untuk dijadikan kayu bakar, lalu aku jual ke pasar”, jawab tukang kayu.

Di hari ketiga ditanya lagi, “Pohon siapa yang kau tebang dengan Kapakmu ini?”

“Pohon itu tumbuh di hutan belantara, jadi ngak ada yang punya”, jawab si Tukang Kayu.

“Apa kau yakin?”, lanjut Malaikat.
Kemudian mereka menghilang.

Datang lagi di hari ke empat, bertanya lagi “Adakah kau potong pohon-pohon tersebut dengan Kapak ini sesuai ukurannya dan beratnya yang sama untuk dijual?”

“Aku potong dikira-kira saja, mana mungkin ukurannya bisa sama rata”, tegas tukang kayu.

Begitu terus yang dilakukan Malaikat Mungkar Nakir, datang dan pergi sampai tak terasa sekarang 39 hari sudah. Dan yang ditanyakan masih berkisar dengan Kapak tersebut.

Di hari terakhir yang ke 40, datanglah Mungkar dan Nakir sekali lagi bertemu dengan Tukang kayu tersebut. Berkata Mungkar dan Nakir, “Hari ini kami akan kembali bertanya soal Kapakmu ini”.

Belum sempat Mungkar-Nakir melanjutkan pertanyaannya, si Tukang kayu tersebut segera melarikan diri ke atas dan membuka pintu kubur tersebut. Ternyata di luar sudah banyak orang yang menantikan kehadirannya untuk keluar dari kubur tersebut.

Si Tukang Kayu dengan tergesa-gesa keluar dan lari meninggalkan mereka sambil berteriak, “Kalian ambil saja semua bagian harta warisan ini, karena aku sudah tidak menginginkannya lagi.”

Sesampai di rumah, si Tukang Kayu berkata kepada istrinya, “Aku sudah tidak menginginkan separuh harta warisan dari mayat itu. Di dunia ini harta yang kumiliki padahal cuma satu Kapak ini, tapi Malaikat Mungkar-Nakir selama 40 hari yang mereka tanyakan dan persoalkan masih saja di seputar Kapak ini. Bagaimana jadinya kalau hartaku begitu banyak? Entah berapa lama dan bagaimana aku menjawabnya.”

Dari Ibnu Mas’ud RA dari Nabi Muhammad SAW bahwa beliau bersabda, “Tidak akan bergerak tapak kaki anak Adam pada hari kiamat, hingga ia ditanya tentang 5 perkara, yaitu umurnya untuk apa dihabiskannya, masa mudanya kemana dipergunakannya, hartanya darimana ia memperolehnya dan kemana dibelanjakannya, ilmunya sejauh mana diamalkan?” (HR. Turmidzi)

Rasulullah S.A.W bersabda :”Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala.” (HR. Al-Bukhari).